Jumat 08 Mar 2019 22:17 WIB

JRQ Memilih Ngaji di Hari Libur

Mereka lebih memilih memanfaatkan waktu libur untuk menimba ilmu

Ustaz Khumaini Rusadi bersama Kelompok JRQ,
Foto: Dok Ustaz Khumaini Rusadi
Ustaz Khumaini Rusadi bersama Kelompok JRQ,

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, M.Pd.I )*

Ngaji, ngaji, dan ngaji. Inilah kegiatan positif yang dilakukan oleh para pekerja migran Indonesia yang ada di Hong Kong. Jam’iyyah Roudlotul Qolbiyyah (JRQ) namanya, adalah kelompok pengajian ibu-ibu Muslimah pekerja migran Indonesia dalam bentuk majelis taklim.

Mereka lebih memilih memanfaatkan waktu libur untuk menimba ilmu daripada hanya sekedar nongkrong di taman-taman menghabiskan waktu dengan bercanda tawa.

Majelis taklim ini dilaksanakan setiap hari pada pukul 14.00 – 16.00 di daerah Yuen Long dan sekitarnya.

Terkadang di dalam lapangan basket. Biasa juga di depan toko Indonesia - Srikandi di dekat terminal bus Yuen Long. bisa juga di atas parkiran pasar. Ada juga yang diadakan di selter-selter jamaah. Bahkan di pinggir-pinggir jalan banyak pedestrian. Apabila terjadi cuaca yang tidak baik seperti hujan, pengajian biasanya dialihkan ke rumah ibu Suliza - salah satu jamaah pengajian JRQ Yuen Long.

Pengajian JRQ ini terbagi menjadi 7 kelompok pengajian, mengikuti hari liburnya ibu-ibu dari pekerjaan. Karena jadwal libur mereka berbeda-beda. Ada pengajian JRQ Senin biasanya diadakan di dalam lapangan basket. Pengajian JRQ Selasa diadakan di depan toko Indonesia - Srikandi.

Pengajian JRQ Rabu diadakan di atas parkiran pasar. JRQ Kamis mengadakan pengajian di selter Pekerja Migran Indonesia yang sedang menunggu Visa, sambil menunggu mendapatkan majikan. JRQ Jumat di pinggir jalan dekat Stasiun MTR Long Ping. Pengajian JRQ Sabtu biasa diadakan di dekat terminal Yuen Long. Pengajian JRQ Minggu biasanya diadakan di dalam atau di luar selter.

Jamaah pengajian yang hadir pada setiap pengajian sekitar 15 sampai 20 orang. Sebelum dimulai pengajian, dilakukan dahulu sholat dzuhur berjamaah. Setelah itu dimulai dengan shalawat dan dilanjutkan dengan tausiyah. Tausiyah biasanya didatangkan dari Dompet Dhuafa Hong Kong. Setelah tausiyah disampaikan oleh Ustdaz, diteruskan dengan sesi tanya jawab. Setelah doa, lanjut acara ramah tamah. Makan-makan ala menu Indonesia.

Meskipun di Hong Kong. Jangan khawatir, makanan menu Indonesia tetap selalu tersedia. Tidak perlu ragu-ragu, masakan ibu-ibu pengajian dijamin halal, karena daging dan ayamnya sudah disertifikasi halal oleh Islamic Union Hong Kong. Ungkap Ibu Suliza – Jamaah Pengajian JRQ Selasa Hong Kong.

Pengajian JRQ ini diadakan dalam rangka untuk mempererat tali silaturrahim sesama pekerja migran Indonesia, menimba ilmu, menambah wawasan, dan mempertahankan iman.

Ternyata jauh dari keluarga, tidak melunturkan semangat para ibu-ibu pekerja migran Indonesia untuk tetap mengaji di Hong Kong. Semoga usaha mereka untuk mempertahankan imannya dikabulkan oleh Allah SWT. Semoga mereka mendapatkan majikan yang baik hati dan melonggarkan untuk selalu mengikuti pengajian.

Dai Tidim Jatman,  Dai Ambassador Cordofa,

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement