Kamis 07 Mar 2019 06:00 WIB

Lima Kunci Sukses

Setiap manusia selalu mengharapkan kebahagiaan sejati.

Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mahmud

Setiap manusia beriman selalu mengharapkan kebahagiaan sejati. Hanya saja, tidak semuanya tahu bagaimana cara untuk meraihnya. Islam memberikan panduan lengkap dan menyeluruh bagi pemeluknya. Misalnya panduan agar kita hidup sukses dapat diperoleh dari surah Quraisy. Istilah Quraisy pada mulanya merupakan gelar bagi kakek Rasulullah SAW yang ke-13, an-Nadhr Ibn Kinanah. Surah pendek, empat ayat, mudah diingat dan anak TK sekalipun banyak yang telah hafal. Kalau ditelaah kandungannya, terdapat lima kunci sukses.

Pertama, membiasakan diri sebagaimana orang sukses melakukannya. Pasti ada nilai, cara pandang pada kehidupan dan kebiasaan hebat yang dianut setiap manusia terbaik. Kaum Quraisy telah melakukan itu, memiliki kebiasaan baik sehingga unggul dibandingkan bangsa lainnya. Semangat gotong royong dalam kongsi dagang. Hasil keuntungan perjalanan dagang mereka disepakati untuk dibagi rata, si kaya dan si miskin mendapatkan jumlah sama. Tebaran kebaikan sedang ditanam akan menjadi buah kebaikan yang memuliakan.

Allah SWT berfirman: "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun niscaya dia akan melihat (balasan)-nya," (QS al-Zalzalah:7). Dalam surah lain: "Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri," (QS al-Jatsiyah:15). Susun dan lakukan terus kebiasaan hebat yang penuh keikhlasan, hanya mengharap ridha Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Perbuatan baik yang paling disukai Allah adalah perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus," (HR Bukhari dan Muslim).

Kedua, memiliki citra positif. Belajar dari kaum Quraisy, mereka sangat dikenal sebagai bangsa yang sopan dan rendah hati, tepat janji, jujur, amanah, dan adil. Allah SWT memberikan kehormatan, rasa aman, dan jaminan perjalanan dagang.

Citra positif itu tergambar dalam hadis Nabi Muhammad SAW, ''Dari Anas RA, Nabi SAW bersabda, 'Para imam (pemimpin) itu dari Quraisy. Jika mereka memerintah, mereka adil. Jika berjanji, mereka memenuhinya, dan jika mereka diminta belas kasihan, mereka akan berbelas kasih. Siapa saja di antara mereka yang tidak berbuat demikian, maka dia akan mendapatkan laknat Allah, laknat para malaikat, dan laknat seluruh manusia. Tidak dapat diterima tobat dari mereka dan tidak diterima pula tebusan (azab) dari mereka,'' (HR Bukhari dalam al-Anbiya', Abu Daud, dan Imam Ahmad).

Tidak mungkin kita menyerahkan suatu urusan ke orang yang tidak terpercaya dan bereputasi buruk. Hubungan dengan sesama manusia, berbisnis, dan seluruh urusan mumalamah tak akan lepas dari sikap saling memercayai. Ketiga, harus terus bergerak dan dinamis. Mobilitas tinggi dan proaktif mencari peluang adalah salah satu keunggulan yang dimiliki oleh kaum Quraisy. Mereka bergerak jauh sampai ke Yaman dan Syam. Dua kota itu kini dikenal dengan Negara Suriah dan Lebanon. Adalah Kakek Rasulullah SAW, Hasyim Ibn Abd Manaf, yang memulai tradisi melakukan perjalanan dagang dua kali setahun tersebut.

Keempat, pandai membaca situasi, kondisi, dan lingkungan. Kemampuan ini membuat kita akan sanggup bertahan dan bertumbuh dalam berbagai medan. Kaum Quraisy mampu membaca lingkungan. Dibuktikan sanggup melakukan perjalanan pada waktu musim dingin ke Kota Yaman dan pada musim panas ke Kota Syam. Kelima, selalu bersyukur dan mengorientasikan diri untuk beribadah. Sebelum Rasulullah SAW diutus, kaum Quraisy menyatakan dirinya sebagai pengikut Nabi Ibrahim AS.

Allah SWT memerintahkan untuk beribadah sesuai dengan tuntunan syariat yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Waktu itu, bagi bangsa Quraisy, beribadah menurut risalah Muhammad SAW adalah salah satu cara untuk bersyukur atas nikmat dan anugerah Allah SWT. Demikianlah, lima nilai itu memberikan kita panduan agar sukses di dunia, bahagia di akhirat. Wallahualam. ¦ 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement