Senin 04 Mar 2019 11:45 WIB

Mereka Hendak Mencuri Jasad Rasulullah SAW

Mereka dihentikan Sultan Nuruddin yang mimpi berjumpa Rasulullah SAW.

Infografis Doa Rasulullah untuk Para Pemimpin
Foto:
Infografis Doa Rasulullah untuk Para Pemimpin

Cukup lama dia merenungi makna kata-kata Rasulullah SAW di dalam mimpinya itu. Dia berdoa semoga Allah SWT memberikan kepadanya ilham dan kebijaksanaan.

Begitu keluar dari Masjid Nabawi, Sultan Nuruddin memerintahkan pengawalnya untuk membagi-bagikan hadiah kepada seluruh penduduk Madinah. Di samping bersedekah, dia diam-diam ingin menyelidiki, siapa orang yang mungkin berpotensi bahaya di tengah mereka.

"Apa masih ada warga Madinah yang belum berkumpul untuk menerima hadiah?" tanya sang sultan kepada khalayak ramai.

"Semua sudah hadir, kecuali dua orang salih yang tinggal dekat sini," kata salah seorang dari mereka.

Sultan Nuruddin pun mendatangi kediaman dua orang yang dimaksud. Betapa terkejutnya dia. Sebab, wajah mereka persis seperti yang ditunjukkan Nabi SAW di dalam mimpinya.

"Siapa kalian berdua ini?" tanya sang sultan.

"Kami orang Islam dari Andalusia," salah seorang di antaranya.

Keadaan di dalam rumah mereka tidak ubahnya kediaman orang-orang berilmu pada umumnya di Madinah. Ada banyak kitab, pena, rak buku, dan sebagainya.

Pandangan mata Sultan Nuruddin entah mengapa terpaku pada sehelai permadani usang yang terdapat di atas tanah. Sekilas, tidak ada yang mencurigakan dari benda itu. Hampir semua penduduk Madinah memiliki permadani di ruang tamu mereka.

"Aku ingin melihat permadani itu," tunjuk sang sultan.

"Ada apa, wahai amirul mu`minin? Itu hanya permadani biasa. Kami punya banyak permadani lain yang lebih bagus," jawab mereka.

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin melihatnya," kata Sultan Nuruddin sambil mendekati benda itu.

Begitu permadani tadi disingkap, tampak sebilah papan pintu. Begitu papan itu dibuka, terungkap suatu jalan masuk terowongan yang dalam dan mengarah ke Masjid Nabawi. Sultan Nuruddin masuk ke dalamnya. Ternyata, ujung terowongan itu dekat sekali dengan lokasi tempat jasad Nabi Muhammad SAW.

Sultan Nuruddin segera menghampiri lagi kedua laki-laki itu dan menghardik mereka keluar dari rumah.

"Celakalah kalian berdua! Apa maksud ini semua!?" seru dia, sementara seluruh penduduk Madinah menyaksikan.

 

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement