REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai seni tulis yang melahirkan karya artistik yang bermutu tinggi, kaligrafi memiliki aturan dan teknik khusus dalam pengerjaannya. Bukan hanya pada teknik penulisan, tetapi juga pada pemilihan warna, bahan tulisan, medium, hingga pena.
Selain itu, secara teknis, kaligrafi juga sangat bergantung pada prinsip geometri dan aturan tentang keseimbangan. Aturan keseimbangan ini secara fundamental didukung oleh huruf alif dan titik yang menjadi penanda dan pembeda bagi beberapa huruf Arab.
Karena itu, meski dalam perkembangannya muncul ratusan gaya penulisan kaligrafi, tidak semua gaya tersebut bertahan hingga saat ini. Kini, para pecinta seni kaligrafi hanya mengenal delapan gaya penulisan kaligrafi saja.
Kedelapan gaya tersebut sebagai berikut.
Tsuluts
Naskhi
Riq'ah
Ijazah (Raihani)
Diwani
Diwani Jali
Farisi