Selasa 26 Feb 2019 11:21 WIB

Rumah Tahfiz Diharapkan Sampai ke Pelosok

Masih banyak orang yang buta baca Alquran di daerah terpencil.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andi Nur Aminah
Rumah Tahfizh Apung yang diluncurkan oleh BMH di kawasan Kamal Muara, Jakaerta Utara.
Foto: Dok BMH
Rumah Tahfizh Apung yang diluncurkan oleh BMH di kawasan Kamal Muara, Jakaerta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Ilmu Tafsir dan Hukum Islam, Prof KH Ahsin Sakho Muhammad berharap rumah-rumah tahfiz didirikan hingga ke pelosok daerah. Sebab, meskipun fenomena menghafal Alquran sudah mendunia, tetap diperlukan lembaga pendidikan untuk membantu masyarakat yang ingin menghafal Alquran.

"Masih banyak yang buta Alquran di daerah terpencil. Sekarang ini tantangan milenial dan globalisasi penuh dengan nilai-nilai yang kurang baik, salah satu untuk mengatasinya dengan memperbanyak rumah-rumah tahfiz," ujar Prof. Ahsin kepada Republika.co.id, Senin (25/2).

Baca Juga

Dia menjelaskan, saat ini masyarakat dari berbagai kalangan sudah mulai menghafal Alquran. Pada beberapa dekade lalu, hanya keluarga pesantren yang merasa perlu menghafal Alquran. Masyarakat umumnya belajar seni membaca Alquran, seperti tartil, bukan menghafal Alquran.

Untuk anak-anak, mereka baru mulai belajar menghafal Alquran memasuki sekolah Aliyah atau SMA. Hal ini sangat berbeda dengan masa kini ketika anak-anak belajar menghafal Alquran sejak dini. Itulah sebabnya kini banyak rumah-rumah tahfiz, bahkan karantina menghafal Alquran.

"Di Sulawesi Selatan ada rumah tahfiz yang didirikan oleh seorang dokter. Ramai yang ke sana, banyak dari mereka berasal dari tempat-tempat yang jauh," katanya.

Kendati begitu, ia menyayangkan rumah-rumah tahfiz di daerah lain tidak sebanyak seperti di Pulau Jawa. Oleh karena itu ia berharap pemerintah daerah maupun lembaga pendidikan untuk membuka rumah tahfiz di lokasi-lokasi yang juga terpencil.

"Sekarang banyak yang ngasih beasiswa untuk para tahfiz. Televisi juga yang menyiarkan anak-anak kecil yang hafal Alquran membuat banyak anak-anak termotivasi akan hal itu. Jadi harus didukung," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement