REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zakat 2019 di Surakarta, Jawa Tengah pada 4 - 6 Maret 2019. Rakornas Zakat tahun ini mengusung tema "Optimalisasi Pengelolaan Zakat untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Meningkatkan Kesejahteraan Menuju Indonesia Pusat Ekonomi Islam Dunia."
Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta mengatakan, tema tersebut dipilih karena Baznas berupaya mendorong perzakatan nasional yang bertugas mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini juga sebagai salah satu upaya untuk menguatkan misi dan ambisi Indonesia dalam mencapai tujuan komite nasional keuangan syariah.
Arifin berharap, Indonesia dapat menjadi negara yang memimpin ekonomi syariah di dunia. "Sehingga, zakat sebagai bagian dari ekonomi syariah harus diperkuat, didorong dan diarusutaakan di Indonesia," kata Arifin kepada Republika.co.id, Rabu (20/2).
Di dalam Rakornas Zakat, Baznas akan melakukan diskursus tentang bagaimana mendorong efektifitas pengumpulan zakat, meningkatkan efektivitas dan mengukur dampak pendistribusian zakat. Selain itu, Baznas akan membuat penguatan sistem pengembangan sumber daya manusia.
Baznas juga akan menguatkan manajemen keuangan dalam tata kelola zakat di Baznas dan lembaga amil zakat (LAZ). Semua poin-poin itu akan dikemas dalam diskusi pleno dan diskusi prarel di komisi-komisi saat Rakornas Zakat 2019.
"Baznas juga akan mendorong sejumlah resolusi untuk meningkatkan, menumbuhkan dan mengembangkan zakat sehingga bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Rakornas Zakat ini akan dihadiri 600 pegiat zakat dari Baznas pusat, provinsi dan kabupaten/ kota. Juga akan dihadiri lembaga-lembaga amil zakat. Beberapa kepala daerah diundang supaya bisa membangun perzakatan Indonesia yang lebih baik. Sementara, beberapa menteri dan gubernur sudah menyampaikan kesediaannya untuk menghadiri Rakornas Zakat 2019.