Rabu 20 Feb 2019 07:47 WIB

Pendidikan di PTKIN Maju Pesat

Pendidikan di PTKIN tak hanya belajar agama tetapi juga iptek.

Kampus UIN Sunan Kalijaga.
Foto: Yusuf Assidiq
Kampus UIN Sunan Kalijaga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan di lingkup Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mengalami kemajuan yang pesat.

"Pendidikan di lingkup PTKIN kini tidak lagi belajar agama secara sempit, tetapi integratif dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Yudian Wahyudi, Selasa (20/2).

Di sela sosialisasi penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk (UM) PTKIN, Yudian mengatakan belajar ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk di dalamnya adalah perkembangan teknologi digital.

Menurut dia, sosialisasi teknologi digital dalam sistem PMB 2019 juga dimaksudkan untuk mengajak pengelola sekolah untuk mau belajar menyesuaikan perkembangan pemanfaatan teknologi digital dalam sistem PMB.

 

"Dengan demikian, semua siswa tidak ada yang dirugikan untuk mengenyam pendidikan tinggi yang difavoritkan, karena seluruh sekolah telah paham pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)," katanya.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Sunan Kalijaga Prof Sutrisno mengatakan sosialisasi itu diikuti perwakilan dari 272 lembaga sekolah (SMA, MA, SMK, pesantren) se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Pada PMB 2019 ini, UIN Sunan Kalijaga menyediakan kuota Program Sarjana sebanyak 3.680 mahasiswa baru. Jumlah tersebut akan diterima melalui lima jalur, yakni SNMPTN dan SBMPTN 30 persen, SPAN PTKIN 20 persen, dan UM PTKIN dan Mandiri 50 persen," katanya.

Ia mengatakan SPAN PTKIN mendapatkan porsi sedikit karena sistemnya menyediakan empat pilihan program studi yang harus diisi semua. Jika tidak diisi semua, maka tidak bisa melanjutkan pengisian data.

"Ada kemungkinan akan banyak calon mahasiswa yang diterima di program studi yang tidak difavoritkan dan jika tidak mendaftar, yang bersangkutan akan diblokir untuk mendaftar di jalur lain," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, porsi yang banyak diberikan pada jalur UM PTKIN dan Mandiri agar calon mahasiswa lebih leluasa untuk memilih program studi yang difavoritkan.

Ia mengemukakan, jadwal seleksi SPAN PTKIN dimulai dengan pengisian PDSS, verifikasi, dan pendaftaran pada 23 Januari hingga 28 Februari. Pengumpulan hasil seleksi 1 April pukul 17.00 WIB.

"Di UIN Sunan Kalijaga, daftar ulang dan pengisian data mahasiswa baru dilakukan pada 4-17 April," katanya.

 Ia mengatakan, untuk UM PTKIN pembayaran pendaftaran pada 2-29 April melalui bank. Pendaftaran ujian 2-30 April, dan ujian tulis pada 28 Mei. "Materi ujian masuk meliputi tes potensi akademik, bahasa, keislaman, kemampuan IPA/IPS dan IPC. Hasil ujian diumumkan pada 1 Juli 2019," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement