Senin 18 Feb 2019 14:34 WIB

Keunikan Komunitas Muslim di Budapest

Ada dua masjid utama yang ada di Hungaria.

Jamaah melakukan shalat di Masjid Da El Salam di Budapest, Hongaria.
Foto: EPA
Jamaah melakukan shalat di Masjid Da El Salam di Budapest, Hongaria.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menjadi kaum minoritas bukan berarti tidak bisa menjadi masyarakat yang kuat. Justru karena jumlahnya yang sedikit, membuat anggotanya menjadi lebih akrab.

Keakraban ini membuat langkah-langkah bagaimana agar komunitas Muslim di tempat tersebut bisa bertahan. Ini yang terjadi pada umat Muslim di Hungaria, sebuah negara yang berada di Eropa Tengah.

Dalam bahasa setempat, disebut dengan Magyarország, atau yang berarti daerah Magyar. Kehidupan Muslim di ibu kota negara tersebut, Budapest, mencerminkan sebuah ikatan komunitas yang unik. Mereka adalah umat Muslim, tapi hampir tak tampak eksistensinya.

Sebuah artikel menarik yang ditulis oleh Rasidk dipampang dalam laman cafebabel.co.uk, merinci kehidupan umat Muslim di sana. Menurutnya, sangat sulit menemukan sebuah masjid di Budapest.

Sebuah hal yang unik yang jarang terjadi di wilayah lain adalah adanya gereja Islam. Ya, di negara ini tidak ada data untuk memerinci tempat ibadah bagi umat Muslim. Untuk itu, masjid yang merupakan tempat ibadah umat Muslim dimasukkan dalam data, dianggap sebagai gereja.

Ada dua masjid utama yang ada di Hungaria. Jangan berharap pada bentuk yang megah nan mewah. Hanya ada bendera nasional Hungaria dan Uni Eropa di sana dan beberapa perempuan Muslim yang mengenakan jilbab, yang menjadi penanda bahwa bangunan yang bentuknya sama dengan sekelilingnya tersebut adalah sebuah masjid.

Di dalamnya, terdapat ruang utama sebagai tempat untuk menunaikan shalat. Luasnya cukup untuk menampung beberapa puluh jamaah. Tempatnya rapi dilengkapi dengan karpet, juga terang benderang karena banyak cahaya yang masuk ke dalamnya saat siang hari. Ruang khusus untuk perempuan dipisahkan dari ruangan ini, dengan luasan yang lebih kecil dan letaknya berada di seberang lorong.

Masjid ini dikelola oleh organisasi Muslim di Hungaria, yang didirikan pada 2000. Nama resmi masjid ini adalah "Gereja Lingkungan Paradoks Islam (MME)". Hukum yang berlaku sejak 1900 di negara ini, adalah tempat ibadah bagi agama apa pun, akan disebut dengan gereja.

Ada dua gereja Islam yang terdaftar di negara ini. Namun, sebenarnya total tempat ibadah yang bisa digunakan untuk umat Muslim ada empat unit di seluruh wilayah Hungaria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement