Sabtu 16 Feb 2019 10:47 WIB

Mengenal Haizum, Kuda Perang Malaikat Jibril

Jibril merupakan pemimpin para mailaikat

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Malaikat jibril memiliki kuda bernama Haizum (Ilustrasi)
Foto: Blogspot
Malaikat jibril memiliki kuda bernama Haizum (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Haizum dikenal sebagai nama kuda perang milik Malaikat Jibril AS. Da lam Islam, Jibril AS dikenal sebagai pemimpin dari segala malaikat. Haizum juga beberapa kali pernah diungkapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu nya Nabi pernah berkata, "Bergembiralah wa hai Abu Bakar, pertolongan Allah telah datang. Ini adalah Jibril yang sedang memegang ken dali tunggangannya di atas gulungan-gulungan debu."

Dalam Perang Badar, dikisahkan Haizum turun untuk membantu pasukan Muslimin. Perang Badar sendiri dikenal sebagai perang antara hidup dan mati kaum Muslimin. Jika pasukan Rasulullah SAW kalah, Islam akan mati dan dan tidak lagi mampu menyebarkan syiarnya. Namun, jika menang, hasil pertempuran ini akan menjadi motivasi yang besar dan akan terus bangkit untuk menyebarkan ajaran Rasulullah di Makkah, Madinah, dan seluruh dunia.

Di tengah perang antara 300 umat Islam dengan 1.000 orang kafir ini, Rasulullah ber doa hingga bercucuran air mata untuk me minta bantuan Allah ini. Allah SWT pun menurunkan bantuannya untuk umat. Allah menurunkan rombongan tentara berpakaian serbahijau yang mana itu adalah malaikat. Allah dalam QS al-Anfaal ayat 9 berfirman, "Se sung guhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." Rasul pun ber sabda, "Kaum Muslimin pun bertempur hebat dibantu oleh para Malaikat."

Abdullah bin Abbas menceritakan, "Tat kala seseorang dari kaum Muslimin dengan semangat mengejar seseorang dari kaum musyrikin yang berada di hadapannya, tibatiba dia mendengar pukulan cemeti di atasnya dan suara penunggang kuda yang berteriak, 'Majulah wahai Haizum!' Seketika dia melihat ke arah orang musyrik yang berada di hadapannya tadi, dan didapatinya tersungkur dalam posisi terlentang, lalu dia melihatnya sedang keadaan hidungnya telah ditindik dan wajahnya telah terbelah seperti kena pukulan cemeti dan seluruhnya menghijau."

Karenanya, seorang dari Anshar tadi da tang kepada Rasul untuk menceritakan ten tang hal itu. Maka, beliau pun berkata, "Benar yang engkau katakan, itu adalah sebagian dari bala bantuan dari langit ketiga." Abu Dawud al-Maziniy pun berkata, "Sesung guh nya aku mengikuti seorang laki-laki dari kaum musy rikin untuk memenggalnya, na mun tiba-tiba ke palanya sudah terlebih da hulu jatuh ke tanah sebelum pedangku menebasnya. Maka, sadarlah aku bahwa ada orang lain yang telah membunuhnya."

Seorang Anshar lantas datang mem ba wa tawanan bernama al-Abbas bin Abdul Mu thallib. Al-Abbas berkata, "Demi Allah bukan orang ini yang tadi menawanku, tadi aku dita wan oleh seorang laki-laki tinggi yang berwajah tampan dengan menunggang se ekor kuda yang gagah. Dan, aku tidak pernah melihat dia di tengah-tengah mereka ini." Allah SWT menghadiahkan seekor kuda gagah perkasa kepada Jibril AS untuk menjadi tunggangannya di medan Perang Badar. Kuda ini memiliki kelebihan yang luar biasa ber banding kuda biasa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement