REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah lembaga filantropi di Indonesia telah membentuk panitia pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Kota Hebron, Tepi Barat, Palestina. Proyek sosial itu rencananya akan diluncurkan pada April 2019.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI, KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, kepanitiaan untuk pembangunan RSI itu sudah terbentuk. Adapun sekarang pihak-pihak terkait masih perlu merampungkan proposal saja.
Draf nota kesepahaman yang akan ditandatangani panitia pembangunan RSI itu dan pemerintah Kota Hebron juga sedang disiapkan. Karena itu, Kiai Muhyiddin atas nama MUI meminta dukungan dari masyarakat Indonesia untuk mensukseskannya.
"Walikota Hebron sudah mengirimkan draf (nota kesepahaman), tapi kita sudah perbaiki, ada tambahan-tambahan," kata KH Muhyiddin kepada Republika, Kamis (14/2).
Ia menerangkan, awalnya biaya untuk pembangunan RS di Hebron senilai 4 juta dolar AS. Setelah dihitung kembali, ternyata membutuhkan biaya 6.830.000 dolar AS. MUI diminta untuk berkontribusi sebanyak 6 juta dolar AS.
Menurutnya, biaya untuk membangun RS tersebut cukup besar karena semua bahan bakunya impor dari negara lain. Maka panitia minta agar pembangunan dilakukan secara bertahap selama dua tahun. Dana dari Indonesia untuk pembangunan RS akan disalurkan ke walikota Hebron secara bertahap.
"Secara bertahap, sesuai dengan progres (pembangunan RS) yang ada di lapangan, untuk diseminasi informasi ke publik maka tim pembangunan RS nanti akan pergi berkunjung ke Palestina," ujarnya.
KH Muhyiddin menyampaikan, pihaknya akan melihat lokasi yang akan dibangun RS, menghitung, mengambil gambar, bertemu dengan wakif dan nadzir sehingga semuanya jelas. Kunjungan panitia pembangunan RS dari Indonesia juga direncanakan sekaligus melakukan peletakkan batu pertama RS.
Pada April sebelum Ramadhan, proyek sosial tersebut akan dipublikasikan. MUI berharap publikasinya bisa menarik masyarakat Indonesia untuk mendukung dan membantu pembangunan RS di Hebron. RS tersebut akan dibangun di tanah seluas 4.000 meter persegi dan memiliki empat lantai.