REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah 100 tahun akademi bahasa Arab Damaskus atau Al Majma Al Ilmi Al Arabi memainkan peranan penting dalam upaya melestarikan bahasa Arab. Lembaga ini memiliki 20 ahli bahasa Arab dengan dibagi dalam beberapa kategori. Misalnya pengkajian manuskrip, idiom hingga dialek Arab kontemporer.
Al Majma Al Ilmi Al Arabi didirikan pada 8 Juni 1919. “Akademi didirikan dalam keadaan sulit karena ahli bahasa menemukan bahwa bahasa Turki yang dipaksakan pada negara, tidak boleh menggantikan bahasa Arab. Oleh karena itu, mereka bekerja untuk mendirikan akademi dengan nama Arab (al-Majma al-Ilmi al-Arabi) untuk berdiri di hadapan invasi itu," kata Kepala Akademi Dr Marwan al-Mahasini seperti dilansir Sana News, Senin (11/2).
Mahasini mengatakan bahwa salah satu tujuan paling penting dari berdirinya Al Majma Al Ilmi Al Arabi yakni untuk melindungi bahasa Arab dan membuatnya sesuai dengan persyaratan sastra, ilmu pengetahuan dan seni serta cocok untuk kebutuhan kehidupan modern. Selain menempatkan idiom ilmiah, teknis, sastra dan budaya dan mempelajarinya sesuai dengan pendekatan tertentu dan berusaha untuk menyatukan mereka di semua negara-negara Arab.
Akademi itu juga memainkan peran kunci dalam membahas masalah yang berkaitan dengan bahasa Arab dan menerbitkan kamus serta majalah linguistik.Al Majma Al Ilmi Al Arabi adalah akademi bahasa arab yang tertua di negara-negara Arab. Akademi itu telah menjadi peletak dasar menjadikan bahasa Arab prioritas utama bagi negara-negara Arab.
Al-Majma juga telah menerbitkan banyak kamus penting dalam fisika, kimia, matematika, sains, tanaman, serta lainnya yang memberikan makna yang akurat untuk setiap istilah asing. Selain itu juga menerbitkan puluhan buku dalam domain yang berbeda dan sebuah majalah ternama yang mencakup artikel dan studi ilmiah dan linguistik. Al-Majma juga bekerja untuk melestarikan manuskrip kuno dan berurusan dengan teknologi modern seiring dengan perkembangan ilmiah internasional.