Jumat 08 Feb 2019 12:12 WIB

Lulusan Smart Ekselensia Diharapkan Jadi Agen Perubahan

Sejak bangku SMP, pelajar Smart ekselensia sudah diajari praktik proyek sosial.

Rep: F/ Red: Agung Sasongko
Smart Ekselensia Indonesia
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Smart Ekselensia Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Communication Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi menambahkan, sekolah SMART Ekselensia Indonesia tidak ingin melahirkan anak-anak yang pintar di bidang akademis saja, tapi setelah terjun ke masyarakat seperti orang asing. Maka mereka diajari berbagai budaya dan akulturasinya, sehingga mereka mudah berdapatasi di tengah masyarakat.

Maka lulusan SMART Ekselensia Indonesia diharapkan dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Baca: Smart Ekselensia Indonesia Cetak Generasi Pemimpin

Anak-anak SMART Ekselensia Indonesia sejak duduk di bangku SMP sudah praktik membuat proyek sosial. Jadi selama lima tahun sekolah di SMART Ekselensia Indonesia, minimal para siswa sudah membuat lima proyek sosial.

Ia mencontohkan, saat terjadi pembakaran masjid di Kabupaten Tolikara, Papua. Anak-anak SMART Ekselensia Indonesia ditantang kepeduliannya. Akhirnya mereka membuat mini konser amal di Stasiun Bogor. Mereka meminta izin kepada pihak kepolisian dan mempersiapkan berbagai kebutuhan acara konser tersebut.

"Hanya satu jam mereka konser, terhimpun dana jutaan rupiah, disalurkan ke Dompet Dhuafa untuk Tolikara, mereka juga membuat program sosial untuk anak-anak sekitar, melalui program SMART mengajar," jelasnya.

Dian berharap, anak-anak lulusan SMART Ekselensia Indonesia tumbuh jiwa kepemimpinan dan sosialnya. Hal yang paling penting, anak-anak harus sadar mereka punya tanggungjawab terhadap masyarakat setelah mereka sukses nanti. Sehingga mereka bisa berguna untuk masyarakat, agama, bangsa dan negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement