REPUBLIKA.CO.ID, PALU— Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai memperkuat konsolidasi internal dan ekternal sebagai langkah yang mengantarkan Sulteng sebagai daerah percontohan kerukunan antaragama di Indonesia.
"Konsolidasi internal yakni penguatan struktur hingga tingkat kabupaten dan kecamatan, program serta membangun koordinasi dengan para pembina dan penasehat, termasuk instansi yang berkaitan langsung dengan peran FKUB Sulteng," kata Sekretaris FKUB Sulawesi Tengah, Muhtadin Dg Mustafa, di Palu, Rabu (6/2).
Menurut Muhtadin , FKUB Sulteng akan memulainya dengan menyatukan persepsi dengan jajaran penasehat yang terdiri dari Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Kapolda Sulteng Brigjend Lukman Wahyu Harianto, Danrem 132 Tadulako, Kepala Kesbang-Pol Sulteng, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Rusman Langke.
Secara eksternal, sebut Muhtadin, FKUB akan membangun koordinasi dengan berbagai organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat di Sulawesi Tengah.
"Audiensi tersebut dimaksudkan untuk menjalin kerja sama dengan instansi atau lembaga pemerintah untuk pembinaan keagamaan yang merupakan tugas-tugas FKUB," ujar Muhtadin.
Akademisi IAIN Palu itu mengemukakan, peningkatan kualitas kerukunan yang salah satunya berdampak peningkatan kualitas keamanan dan ketertiban, perlu melibatkan pihak-pihak lain termasuk tokoh-tokoh agama, masyarakat, dan adat.
Ia memandang, keanekaragaman yang ada di Sulawesi Tengah, menjadi modal besar untuk menggagagas Sulteng sebagai percontohan kerukunan umat beragama.
Hal itu, sebut dia, perlu di tindaklanjuti dengan program-program kerja yang terarah dan masif hingga semua tingkatan dengan melibatkan berbagai pihak.
"FKUB perlu menyusun rencana strategis untuk pembinaan keagamaan dan peta kerukunan umat beragama di Sulteng. Rencana stategis tersebut akan dituangkan dalam rapat kerja FKUB dengan menghadirkan FKUB kab/kota se-Sulteng dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata Muhtadin.
Selanjutnya, lanjut Muhtadin, FKUB berupaya memaksimalkan peran-peran dalam menciptakan kerukunan dan kehidupan umat beragama yang aman, damai dan kondusif jelang pemilu 2019.
Ia menambahkan FKUB perlu melakukan penelitian tentang kondisi dan peta keruknan dan kehidupan umat beragama saat ini. Agar menjadi sumbangsih pemikiran kepada pemerintah dalam mengambil langkah-langkah strategis pembinan kehidupan beragama diSulteng.
"Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui daya tangkal masyarakat beragama terhadap faham radikal yang menggunakan isu agama," ujarnya.