Senin 04 Feb 2019 11:23 WIB

JIC Beri Bimbingan Mental Spiritual Karyawan

Bimbingan mental spiritual keagamaan bisa mengendalikan kebiasaan-kebiasaan buruk

Rep: Novita Intan/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Islamic Centre (JIC) memberikan bimbingan mental spiritual kepada karyawan penyedia jasa lainnya perorangan atau PJLP guna meningkatkan kinerjanya.

“Jakarta Islamic Centre yang disebut-sebut sebagai pusat peradaban Islam maka para pekerjanya juga harus menyesuaikan. Mereka harus berprilaku islami dalam bekerja dan mempunyai semangat yang tinggi dalam menjalankan nilai-nilai keislaman,” ujar Kepala Devisi Informasi dan Komunikasi Badan Managemen JIC Sariono Jahidi dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Senin (4/2).

Menurutnya, para PJLP secara rutin mendapat siraman rohani baik tentang aqidah, ubudiyah, dan pengetahuan tentang keislaman dari para ustazd dari Badan Managemen JIC. Kemudian setiap hari Rabu mereka mendapat pelatihan baca tulis Al Quran.

Sementara Pengajar Keagamaan di JIC, Hanny menambahkan para PJLP mempunyai latar belakang yang beragam. Berbeda latar belakang pendidikan yang mereka miliki. Ada yang berpendikan tinggi sudah sarjana dan ada juga berpendidikan rendah  hanya sampai SD.

“Begitu juga berbeda suku, budaya, keluarga diantara mereka. Juga pemahaman tentang agama beragam ada yang masih belajar baca Iqro tapi ada juga yang jebolan pesantren yang pengetahuan keagamaan sudah tinggi. Sehingga memerlukan perlakuan khusus dan seni tersendiri dalam menanamkan nilai-nilai keislaman kepada mereka" tutur Hanny.

Hanny berharap bimbingan mental spiritual keagamaan bisa mengendalikan kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa dilakukan dalam bekerja dan berusaha memperbaikinya. Karena setelah dilakukan pengajian beberapa kali, ditemukan bahwa peserta kebanyakan memang kurang memahami tentang aturan-aturan Islam, mulai dari yang paling dasar  seperti apa motivasi dia bekerja, apa yang harus mereka lakukan untuk diri mereka dan keluarga, apa bacaan shalat, bagaimana membaca alfatihah yang baik dan mengenal arti dan tafsirnya, bagaimana bersosialisasi sesama teman yang baik dan lain sebagainya.

Sementara Kepala Sekretariat Jakarta Islamic Centre Ahmad Juhandi menekankan para PJLP ini kerja di lingkungan masjid maka mereka harus bekerja dan berprilaku sesuai standar nilai-nilai keislaman seperti harus sapa, santun, ramah dalam melayani tamu, mengikuti sholat wajib berjamaah.

“Bahkan untuk sholat wajib berjamaah bila sering mangkir akan mendapat teguran dan bisa mengurangi kinerja mereka,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement