Ahad 03 Feb 2019 12:50 WIB

Pesantren Berperan Besar Jaga Akidah Umat

peran ulama dan pesantren sangat besar dalam pembangunan bangsa

silaturahim pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (2/2).
Foto: istimewa
silaturahim pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Majelis Syuro PKS, Habib Salim Segaf Aljufri berharap, peran dunia pesantren semakin kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Khususnya, kata dia, dalam menjaga akidah umat sesuai ajaran ahlussunnah waljamaah serta dalam menjaga karakter dan identitas bangsa yang beradab dan bermartabat.

Habib Salim yang sempat menjadi kandidat cawapres pilihan utama ijtima ulama ini melihat keteladanan, keshalihan dan keikhlasan dalam membangun bangsa ini ada pada ulama dan santri-santrinya di pesantren.

"Inilah yang menjadikan bangsa Indonesia senantiasa mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT," kata Habib Salim, disela acara silaturahim pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (2/2).

Menurut dia, peran ulama dan pesantren sangat besar dalam pembangunan bangsa khususnya di Kabupaten Serang, Banten. "Ulama dan pesantren bukan saja berkontribusi dalam kemerdekaan Republik Indonesia, tapi perannya besar dalam menjaga akidah umat serta akhlak generasi bangsa," ujar Habib Salim.

Dalam siaran pers, Ahad (3/2), menurut Habib Salim, sudah semestinya kewajiban negara untuk memperhatikan dunia pesantren dengan keberpihakan yang nyata. "Untuk itu, saya mendorong para anggota legislatif PKS baik di pusat maupun daerah serta kader PKS yang menjadi pimpinan di daerah untuk menghadirkan peraturan yang dapat membantu meningkatkan kualitas pondok pesantren," jelas dia.

Di samping itu, Habib Salim mengajak para ulama dan umat untuk menjadikan PKS seperti milik mereka sendiri. "Kalau ada keinginan memperjuangkan sesuatu hal agar negara dan aparatnya hadir karena diatur UU, silakan pakai jalur PKS. Sebab, sejatinya PKS adalah partai milik rakyat, khususnya umat Islam," kata Habib Salim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement