Selasa 29 Jan 2019 16:16 WIB

Islam Bagian dari Identitas Somalia

Islam adalah bagian besar dari kehidupan di Mogadishu dan identitas Somalia.

Rep: Ratna Ajen Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Muslim Somalia
Foto: Istimewa
Muslim Somalia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mogadishu merupakan kota ramai. Berbagai ak tivitas ada di sana. Jalan raya dan trotoar dipenuhi orang. Lahan kosong dipenuhi para pekerja yang sibuk membuat pondasi. Ada juga yang meramaikan gedung kosong yang akan dibongkar. Suasana tenang dan damai ada di masjid. Umat Islam meramaikan tempat sujud itu untuk melaksanakan shalat berjamaah.

Islam adalah bagian besar dari kehidupan di Mogadishu dan identitas Somalia. Penulis Hussein Ah med dalam artikelnya tentang refleksi sejarah Islam di Ethiopia dan Somalia dalam Journal of Ethiopian Studies menyatakan, Somalia secara khusus terhubung dengan Islam karena itu adalah agama pertama yang tersebar luas di seluruh dunia.

Di saat banyak negara Afrika menjadi serbuan misionaris, Somalia belum memiliki agama yang tersebar luas. Islam ketika itu sudah mulai tumbuh. Masyarakat di sana akhirnya lebih memilih Islam sebagai agama dan pedoman hidup.

Sama seperti agama besar lainnya ada banyak sistem kepercayaan yang berbeda di seluruh dunia yang terbentuk di sekitar Islam. Semen tara, sistem kepercayaan mungkin berbeda di Somalia, Ahmed menekankan, ada warisan budaya yang diperkuat oleh Islam, terletak di belakang nasio nalisme Somalia hari ini.

Warisan budaya dan ikatan keagamaan semacam ini memiliki potensi untuk menjadi sangat bermanfaat bagi Somalia. Organisasi kerja sama Islam adalah lembaga yang bekerja di Mogadishu ketika bencana kelaparan 2011 melanda. Karena hubungan dengan Islam, mereka tidak dijadikan sasaran oleh milisi teroris as-Syabab, sama seperti LSM Barat ketika berusaha memberikan bantuan.

Jejak Islam di Somalia Islam telah ada di Somalia lebih dari 1400 tahun lalu. Agama yang dibawa Rasulullah menjadi bagian yang mengakar di hati masyarakat sana. Selama beberapa generasi, Islam di Somalia mengikuti pemikiran Ash'ariyah, fikih Syafi'i, dan sufisme. Gerakan salaf juga masuk ke sana yang terkenal dengan kehatihatian berakidah. Pengaruh para pemimpin agama Islam beragam menurut wilayah, lebih besar di utara daripada di selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement