REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali menggelar kegiatan “30 Menit Lancar Baca Alquran” di Gedung Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1). Acara kegiatan tersebut diikuti oleh 13 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan usia.
“Yang belajar metode 30 menit lancar baca Alquran ini bisa diterapkan dari mulai usia enam tahun sampai usia berapapun. Asal sehat dan tidak pikun, Insyaallah bisa mengikuti metode ini dengan baik. Peserta metode ini pernah ada yang berusia 90 tahun,” kata Ustaz Achmad Farid Hasan, Sabtu (26/1).
Ustaz Achmad menjelaskan, metode yang diterapkannya ini pertama kali ditemukan sejak tahun 2000. Di mana sampai saat ini, metode tersebut telah berhasil mengajar puluhan ribu kalangan umat Islam yang mempunyai keinginan belajar membaca Alquran.
Peserta mengikuti materi 30 Menit Bisa Membaca Al Quran bersama Ustadz Achmad Faridz Hasan di Kantor Republika, Jakarta.
Selama hampir 20 tahun mengelola metode tersebut, kata Ustaz Achmad, metode 30 menit lancar baca Alquran yang diterapkannya nyaris berhasil 100 persen membuat peserta bisa membaca Alquran. Metode tersebut juga digadang-gadang menjadi satu-satunya metode tercepat yang pernah ada di dunia. Metode tersebut bisa diakses oleh siapapun asal dapat menguasai bahasa Indonesia.
“Dengan adanya hidayah Allah SWT, Alhamdulillah metode ini berhasil kami temukan. Ini semata-mata amanah dan titipan dari Allah SWT kepada saya untuk disampaikan ke umat, yang mana nanti akan saya pertanggungjawabkan di akhirat,” kata dia.
Dia mengatakan, terdapat empat syarat yang harus dikerjakan untuk memahami metode tersebut. Empat syarat tersebut antara lain fokus, tidak mengantuk atau tidur, kemauan sendiri, dan bisa membaca latin atau tidak buta huruf.
Peserta mengikuti materi 30 Menit Bisa Membaca Al Quran bersama Ustadz Achmad Faridz Hasan di Kantor Republika, Jakarta.
Bekerja sama dengan Republika, Ustaz Achmad bersyukur Allah SWT masih memberikan kekuatan kepada Republika sebagai salah satu media besar yang menyuarakan aspirasi umat Islam. Dengan begitu, kata dia, nilai-nilai kebaikan seperti belajar membaca Alquran yang diadakan seperti ini dapat mendorong umat Islam terus semangat dalam mempelajari Alquran.
“Insyaallah metode ini tidak sulit, bisa diterima semua kalangan asal persyaratan tadi terpenuhi,” katanya.