Takut merupakan tempat persinggahan yang amat penting dan paling bermanfaat. Hati akan menjadi tenang, tenteram, dan damai. Dalam ketakutan seorang sufi melakukan pelbagai ketaatan kerana khawatir amalannya tidak diterima Tuhannya.
Orang mukmin adalah orang yang takut kepada Allah dengan seluruh anggota badannya. Tanda ketakutan kepada Allah tampak pada lidah yang mencegah berkata dusta, menggunjing, memfitnah, menipu, dan perkataan yang tidak berguna. Sebaliknya, dia menyibukkan dengan zikir kepada Allah, membaca Alquran, dan menghafal serta mengamalkan ilmu.
Hati orang yang takut akan jauh dari permusuhan, kedengkian, dan hasut. Sifat yang terakhir dapat menghapus kebaikan. Perut orang yang takut kepada Allah tidak menampung makanan haram, sebab hal itu merupakan dosa besar.
Dan siapa pun yang takut kepada-Nya, akan menjadi sosok taat dan bertakwa. Buah ketaatannya itu, Allah membalasnya dengan surga. “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada di dalam surga dan mata air-mata air yang mengalir.” (QS al-Hijr [15] : 45)”.