REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin, mengajak semua pemuda Muslim untuk menghadapi tantangan global. Salah satunya adalah revolusi industri 4.0 sekaligus menjaga persatuan Indonesia sebagai negara pluralis.
"Kita tidak bisa menghindari revolusi industri 4.0, kita harus menguasai kecanggihan teknologi," ujarnya saat menutup Rakernas Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI), di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Ahad (20/1).
Penguasaan teknologi informasi adalah salah satu jalan untuk mencapai visi Indonesia 2045. Dan di usia 100 tahun kemerdekaan itu, Indonesia bercita-cita untuk menjadi lima besar negara di dunia.
Untuk mencapai tujuan bersama itu, dibutuhkan sinergi antara pemuda Masjid dengan tokoh intelektual Muslim Indonesia. Syafruddin yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengatakan, dia menjembatani generasi muda Muslim dengan tokoh intelektual Muslim Indonesia, seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Perjalanan menuju visi besar Indonesia itu, juga harus ditata dengan baik mulai dari sekarang. "Visi Indonesia 2045 itu ada di tangan kalian pemuda, bukan lagi di tangan saya," tambah Syafruddin dalam keterangan resminya.
Tak lupa, mantan Wakapolri ini juga mengajak seluruh pemuda masjid di Indonesia untuk menjaga kerukunan dan persatuan NKRI. Apalagi, Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku bangsa, budaya, dan agama.
Menurutnya kemajuan peradaban Islam di dunia, terutama di Indonesia, harus sejalan dengan adat istiadat ketimuran. "Kita jaga bangsa yang plural ini. Kita jaga keseimbangan itu semua untuk menyongsong visi Indonesia 2045," katanya. Acara tersebut dihadiri pula dr Gamal Albinsaid sebagai narasumber Rakernas, Dewan Pendiri JPRMI Otong Somantri, dan pengurus JPRMI lainnya.