Jumat 18 Jan 2019 05:05 WIB

Sang Terpercaya

Rasulullah menganjurkan umat untuk bekerja keras dan mandiri.

Rasulullah
Foto:

Di awal tahun 1980-an, Michael H Hart, penulis buku The 100, a Ranking of The Most Influential Persons in History, diterjemahkan oleh Mahbub Djunaidi menjadi 100 tokoh yang paling Berpengruh dalam sejarah, menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai orang pertama yang paling berpengaruh dalam sejarah.

"Saya berpegang pada keyakinan saya, dialah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi, "tulis Hart dalm pengantarnya.

Dalam kacamata Hart, Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam. Biarkan nabi Isa as bertanggungjawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika kristen, St Paul merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen dan penulis bagian terbesar dari perjanjian Lama. Sebaliknya Nabi Muhammad SAW bukan saja bertanggungjawab terhadap teologi Islam tetapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya.

Dalam pandangan Ketua Majelis Utama Indonesia, KH Amidhan, ada tiga hal penting yang patut dicontoh dari pribadi Rasulullah SAW. Yang pertama adalah integritas yakni fokus kepada kejujuran. Ketika seorang Baduy datang kepada Nabi SAW menegaskan, "Jangan berbohong.

Yang kedua di dalam program kerjanya, keadilan menduduki porsi utama. Dalam banyak hadist digambarkan bagaimana Rasulullah SAW sangat menjunjung tinggi keadilan. Bahkan sekiranya, putrinya Fatimah binti Muhammad mencuri, pasti akan di potong tangannya. Hukum tidak boleh pilih kasih.

Ketiga, harus ada kebersamaan antara pemimpin dan rakyat dan juga antara pemimpin dengan pemimpin lainnya. "Bagaimana Rasulullah SAW mencontohkan ketika mengangkat Hajar Aswad dengan menyodorkan untuk diangkat oleh keemapat pemimpim Quraisy. Jadi tidak boleh ada kompetitor di antara pemimpin, " tegas Amidhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement