Sabtu 12 Jan 2019 04:00 WIB

Solo Peduli Bagikan Nasi Bungkus untuk Kuli di Sukoharjo

Pembagian nasi bungkus merupakan program untuk kaum duafa di hari Jumat.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Tukang becak (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tukang becak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO - Solo Peduli membagikan nasi bungkus untuk tukang becak dan kuli bangunan di Terminal Sukoharjo, Pasar Ir Soekarno dan di Telukan Sukoharjo dan sekitarnya, Jumat (11/1). Pembagian nasi bungkus tersebut merupakan program berbagi untuk kaum duafa di hari Jumat.

Program tersebut merupakan titipan donasi dari para donatur yang ingin membagi sebagaian rezekinya kepada orang-orang tidak mampu atau kaum duafa.

Kepala area Solo Peduli Sukoharjo, Sumarno menyampaikan program berbagi nasi bungkus bertujuan untuk sedikit meringankan beban hidup tukang becak dan kuli bangunan yang ada di wilayah Sukoharjo. "Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap motor dan taksi secara online berdampak pada penghasilan tukang becak yang semakin menurun," kata Sumarno.

Timnya juga menemukan beberapa tukang becak yang dalam sehari tidak menghasilkan rupiah. Padahal mereka kebanyak para perantau dari kampung dan dari luar kota, sudah tua dan tidak produktif lagi.

"Berprofesi sebagai tukang becak adalah satu-satunya keahlian mereka. Dengan bantuan berupa nasi bungkus beserta lauknya semoga bisa sedikit membantu mereka," harapnya.

Sumarno menambahkan, sampai saat ini Solo Peduli masih terus mengajak masyarakat yang berkecukupan dan pihak-pihak terkait untuk bersama-sama mencari solusi bagi perekonomian para tukang becak tersebut.

Selain kaum dhuafa, Solo Peduli saat ini juga masih fokus membantu para korban tsunami Selat Sunda yang berada di Banten khususnya dengan penggalangan dana baik ke individu maupun penggalangan dana ke instansi-instansi dan komunitas-komunitas.

Pada hari yang sama, Solo Peduli menggalang dana Jumat Berkah ke SMP Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo. Sumarno bersyukur bisa menggalang dana dari para siswa yang diperoleh dengan menggunakan uang jajan dan juga diperoleh dari para guru dan staf sekolah SMP Negeri Tawangsari.

Dana yang diperoleh tercatat sebesar Rp 1,29 juta. Dana tersebut akan disalurkan bagi para korban sesuai dengan amanah sekolah yang diwakili Siti Wahidatun. "Semoga penggalangan dana baik untuk kaum duafa yang berada di Sukoharjo maupun untuk para korban tsunami Selat Sunda yang berada di Banten bisa berlanjut pada bulan-bulan berikutnya," kata Sumarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement