Rabu 09 Jan 2019 14:00 WIB

Menurut Riwayat, Islam Masuk ke Komoro pada Masa Rasulullah

Islam di Komoro telah melalui fase-fase yang dinamis.

Masjid Jumat atau Masjid Putih di Kota Moroni, Komoro.
Foto: flickriver.com
Masjid Jumat atau Masjid Putih di Kota Moroni, Komoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menurut legenda setempat, Islam telah masuk ke Komoro pada masa Nabi  Muhammad SAW. Islam dibawa oleh dua bangsawan Komoro, Fey Beja Mwamba dan Mtswa Mwandze, yang mengunjungi Makkah. Bukti sejarah menunjukkan pedagang Arab dan pengasingan Pangeran Zayidi Persia Shirazi juga ikut memperkenalkan agama.

Pada abad ke-16, Hassan ibn Issa, yang mengaku keturunan dari Nabi Muhammad, mendorong warga Komoro memeluk Islam. Ia juga membangun beberapa masjid. 

Pada abad ke-19, Syekh Abdalah Darwesh memprakarsai Tarekat Syadziliyah di Komoro. Lahir di Grande Comore, Syekh Darwesh melakukan perjalanan di seluruh Timur Tengah dan menyebarkan dakwah Islam. Beberapa tarekat sufi, termasuk Syadzili, Qadiriyayah, dan Rifa'iyah, juga banyak didapati di Komoro.

Syekh al-Ami bin Ali al-Mazruwi (w 1949) adalah ulama pertama di wilayah Komoro yang  menulis literatur Islam ke dalam bahasa Swahili. Al-Habib Omar bin Ahmed Bin Sumeit (w 1976) belajar di negara-negara Arab sebelum menjadi seguru dan qadi di Madagaskar, Zanzibar, dan Komoro.

Geliat Islam di Komoro memang melalui fase-fase yang cukup dinamis. Pergulatan antara kalangan kiri dan kaum kanan saling berebut panggung demi menguasai kekuasaan. Iklim ekonomi dan politik Komoro menjadi tidak kondusif sejak kemerdekaan pada 1975. 

Keadaan ini merugikan perkembangan hak asasi manusia dan keadilan sosial. Di satu sisi, faksi kanan berusaha memobilisasi dukungan agama, memenangkan kekuasaan politik, dan berjanji menghapus kesenjangan sosial.  

Di sisi lain, kubu intelektual kiri yang dibesarkan Eropa bersaing dengan pendukung pandangan Islam yang telah masuk politik lain untuk membenarkan dan menantang pemerintah. Mereka mengadopsi ideologi politik Barat dan sekularisme. Islamisme dan Wahabisme juga semakin berkembang setelah kembalinya mahasiswa dari studi Islam di luar negeri.

Menanggapi ketidakadilan yang dirasakan dan kekacauan dalam pemerintahan Komoro, para tokoh Islam berharap menciptakan sebuah republik Islam di Komoro.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement