REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid mengatakan, pada Rapat Pimpinan MUI yang digelar di Kantor MUI, Selasa (8/1) kemarin, pengurus MUI tidak membahas Pilpres secara teknis. Menurut dia, pimpinan MUI hanya membahas terkait posisi MUI dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019.
Menurut dia, dalam rapat tersebut Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin menegaskan bahwa posisi MUI netral dalam Pilpres. Meskipun, Kiai Ma'ruf sendiri saat ini sedang berikhtiar untuk berjuang di jalur struktural sebagai Cawapres nomor urut 01.
"Kita tidak membahas Pilpres secara teknis, tapi bagaimana memposisikan MUI sebagai institusi itu harus menjaga jarak kepada semua pihak. Itu juga ditegaskan ketua umum. Ketua umum menyampaikan bahwa MUI netral," ujar Zainut saat ditemui Republika.co.id usai mengikuti rapat pimpinan MUI tersebut.
Zainut mengatakan, MUI sebagai lembaga tidak akan ikut dalam kegiatan politik praktis dan itu sudah disepakati oleh setiap pengurus MUI. Menurut dia, hal ini juga sudah ditegaskan dalam Rakernas MUI di Raja Ampat, Papua Barat pada November lalu.
"Putusan terakhir di Rakernas di Raja Ampat Papua Barat, itu tidak ada keputusan yang mendukung salah satu paslon. Dan beliau (Kiai Ma'ruf) hadir di situ. Itu bukti bahwa MUI netral," ucap Zainut.
Kendati demikian, menurut dia, MUI mempersilakan pengurus MUI untuk menentukan dukungannya secara personal, baik kepada pasangan nomor 01 Jokowi-KH Ma'ruf Amin atau kepada pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Pengurus ya silakan saja sepanjang tetap menjaga ukhuwah persatuan dan tidak menimbulkan konflik baik di internal MUI maupun di luar. Karena di kepengurusan ada yang menjadi paslon seperti Pak Ketum sendiri. Dan beliau menunjukkan netralitasnya," kata Zainut.