Rabu 09 Jan 2019 11:31 WIB

Ini Sikap MUI Hadapi Pileg dan Pilpres

Ada empat poin sikap dan pandangan MUI dalam menghadapi Pileg dan Pilpres.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) pada 17 April 2019 mendatang, Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin telah memberikan arahan dalam rapat dewan pimpinan MUI, Selasa (8/1). Arahan tersebut kemudian dirumuskan dan diputuskan menjadi sikap dan pandangan dari MUI.

Sekjen MUI, Anwar Abbas menjelaskan, setidaknya ada empat poin sikap dan pandangan MUI dalam menghadapi Pileg dan Pilpres tersebut. Pertama, agar pelaksanaan pileg dan pilpres yang akan datang berjalan dengan baik dan lancar, maka MUI harus mendukung secara aktif untuk menyukseskan dan menciptakan pileg dan pilpres yang bebas, jujur, adil dan berakhlak.

Kedua, agar kredibilitas MUI di tengah-tengah masyarakat tetap terjaga dan terpelihara, maka seluruh personalia pimpinan MUI harus bisa menjaga netralitas organisasi. Oleh karena itu, menurut Anwar, seluruh personalia MUI secara organisasi tidak boleh menyeret MUI ke dalam praktik dukung mendukung calon yang ada.

Kendati demikian, menurut dia, pengurus MUI secara personal boleh mendukung salah satu calon atau pasangan calon. "Masing-masing anggota pimpinan dipersilakan saja untuk mendukung, memperjuangkan dan memilih salah satu calon atau paslon yang disukai dan didukungnya, tetapi jangan membawa-bawa nama organisasi MUI," ujar Anwar kepada Republika.co.id, Rabu (9/1).

Poin ketiga, agar soliditas di antara pimpinan MUI tetap dapat terjaga dan terpelihara, maka di dalam memperjuangkan dan menyalurkan aspirasinya, seluruh personalia pimpinan MUI agar tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan atau persatuan dan kesatuan.

Untuk itu, dia mengatakan, MUI mengimbau kepada para anggota pimpinan dan kepada semua pihak untuk saling menghormati dan tidak saling menjelekkan antara satu dengan lainnya, sehingga tidak merusak hubungan persaudaraan.

Keempat, agar dalam pileg dan pilpres ini tauhidul ummah dan atau persatuan dan kesatuan umat tetap dapat terjaga dan terpelihara, maka seluruh personel pimpinan MUI harus bisa membangun dan mengembangkan sikap tawadud dan tarohum. Atau sikap saling mencintai dan saling menyayangi di kalangan umat dan warga bangsa.

"Dan menjauhkan sikap taghadhub dan tahasud atau saling marah dan saling membenci agar persatuan dan kesatuan di antara umat dan warga bangsa di negeri ini tetap terjaga dan terpelihara, sehingga pembangunan yang kita jalankan dapat terselenggara sesuai dengan yang kita harapkan," jelas Anwar.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement