Selasa 08 Jan 2019 20:42 WIB

Sejauh Mana Progres Pesantren Pertama di AS? Ini Jawabannya

Kehadiran pesantren ini adalah simbol penetrasi perdamaian di Amerika.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Pendiri pesantren Nusantara di Kota Moodus, Connecticut, AS, Shamsi Ali
Foto: dok. Shamsi Ali
Pendiri pesantren Nusantara di Kota Moodus, Connecticut, AS, Shamsi Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Pembangunan pesantren pertama di Amerika Serikat (AS) terus berlangsung setahap demi setahap di daerah Connecticut. Meski proses renovasi belum rampung 100 persen, berbagai kegiatan sudah digelar di lokasi pesantren. 

Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali, mengatakan, alhamdulillah, sekarang sedang dalam proses melakukan renovasi gedung-gedung lama. Sejumlah gedung yang memiliki lima kamar tidur dan sembilan kamar tidur sudah direnovasi dan siap pakai.

Ia menyampaikan, ada juga gedung yang akan dipakai untuk kelas-kelas, ruangan untuk sholat atau mushola dan ruangan pertemuan. Intinya 70 persen proses renovasi bangunan untuk pesantren sudah selesai. 

"Walau sekarang belum bisa buka pesantren sebagai lembaga pendidikan (resmi di AS), tapi di lokasi ini sudah dilangsungkan beberapa kegiatan," kata Imam Shamsi kepada Republika.co.id melalui pesan video, Selasa (8/1) 

 

Ia menceritakan, di lokasi pesantren sudah digelar kegiatan buka puasa bersama tetangga-tetangga. Kegiatan dihadiri para tetangga yang non-Muslim. 

Tampaknya para tetangga sudah mulai melihat sesuatu yang positif. Mereka bahagia ada Muslim yang membawa Islam dengan ramah dan senyum. Sehingga tidak menjadikan mereka yang non-Muslim takut dan khawatir. 

Pada 17 Agustus tahun lalu juga digelar acara Agustusan dan perkemahan. Lokasi yang akan dijadikan pesantren itu juga bisa digunakan untuk pusat pelatihan kepemimpinan. Sudah pernah digelar kegiatan Global Leadership Program to USA yang sedang dijalankan Nusantara Foundation. 

"Intinya di lokasi ini sebelum membuka pesantren secara resmi, kita akan membuat kegiatan-kegiatan sehingga lokasi ini bisa kita manfaatkan secara maksimal," ujarnya. 

Lokasi yang akan dibangun pesantren pertama di AS memiliki luas sekitar 7,3 hektare. Di lokasi itu sudah ada bangunan atau gedung lama yang dibangun sekitar 40-50 tahun lalu. 

Bangunan-bangunan tersebut pernah dipakai untuk sekolah. Karenanya fasilitasnya sudah seperti fasilitas untuk pendidikan. Namun sekolah tersebut tutup kemudian jadi peternakan ayam.  

Ada sebanyak delapan gedung yang masih berdiri, tiga di antaranya masih bisa dipakai. Gedung-gedung tersebut sedang dalam proses renovasi. Fasilitas olah raga juga sedang dalam proses renovasi. 

Dua lapangan basket dan satu lapangan voli sudah direnovasi dan bisa digunakan. Lapangan sepak bola sedang dalam proses perbaikan walau sebenarnya sudah bisa dipakai.

Selain itu, ada fasilitas kolam renang yang sedang direnovasi. Di musim panas yang akan datang, kolam renang sudah bisa dinikmati warga setempat. Pesantren pertama di AS ini akan membuka diri kepada tetangga yang non-Muslim. Sehingga mereka bisa datang menikmati fasilitas yang ada di pesantren.  

Imam Shamsi mengatakan, tujuan mendirikan pesantren untuk dakwah dan bersikap ramah sebagai seorang Muslim. Dengan begitu mereka yang non-Muslim akan paham tentang Islam yang selama ini mereka takuti.  

"Ternyata realitanya (Islam) tidak demikian (menakutkan), itulah yang ingin kita sampaikan dengan kerja nyata, dengan inovasi dakwah baru dalam bentuk aksi ketimbang ceramah retorika tinggi," jelasnya.

Nusantara Foundation mengharapkan partisipasi semua pihak dalam proyek pembangunan pesantren pertama di AS. Proyek tersebut merupakan proyek bersama. Barangkali akan menjadi sebuah kebanggaan yang bisa disampaikan kepada dunia. 

Melalui pesantren yang sedang di bangun di AS, Imam Shamsi menyampaikan, Indonesia sebagai negara Muslim terbesar mampu melakukan sesuatu untuk kebangkitan Islam di barat dan dunia internasional secara umum. Insyaallah di lokasi pesantren juga akan dibangun masjid pertama. 

"Mudah-mudahan di musim panas 2019, sudah bisa kita wujudkan masjid tersebut, tapi partisipasi semua sangat kita harapkan,” kata dia. 

Ia menegaskan, lokasi tempat pesantren pertama di AS dibangun akan menjadi salah satu monumen penting kebangkitan dakwah di AS dan dunia barat.   

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement