Rabu 09 Jan 2019 05:35 WIB

Lelaki dari Ujung Koa

Dia berangkat untuk mengingatkan kaumnya tentang tiga utusan Tuhan yang didustakan.

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Hijrah
Foto:

Datangnya lelaki mukmin untuk membela mereka menunjukkan betapa tulus lelaki itu. Quraish Shihab menjelaskan, Habib bin Najjar atau siapapun namanya bersedia membuktikan kepada kaumnya ketulusan para rasul itu meski dia berada jauh dari kota. Menurut Quraish, al-Aqsha dalam ayat itu disebut sebagai tempat terjauh dari kota. Adanya kata 'bergegas' me nunjukkan sesuatu yang penting dalam hidupnya, sehingga harus dikerjakan de ngan sungguh-sungguh.

Kemudian, ada maksud tersirat atau menurut KH Ali Mustafa Yakub sebagai Mafhum mukhalafah dalam rangkaian ayat itu. Allah SWT memerintahkan kita agar ti dak mengikuti para dai yang dalam ber dakwah meminta imbalan. Sebab, mereka merupakan orang-orang sesat. Menurut mantan imam besar Masjid Istiqlal itu, ayat di atas bermakna haramnya meminta im balan dalam berdakwah. Karena itu, kita dilarang untuk mengikuti dai yang dalam berdakwah memasang tarif.

Ayat-ayat dalam surah Yasin ini sangat tepat jika dikontekstualisasikan dalam ayat ini. Kriminalisasi hingga pembunuhan terhadap ulama belum lama ini membuktikan jika tantangan dakwah itu nyata. Be danya, dahulu mungkin lebih sulit karena kaum mukminin menjadi minoritas. Ketika umat Islam menjadi mayoritas sekarang, seharusnya tantangan tersebut bisa lebih mudah untuk dijawab.

Belum lagi banyaknya fitnah yang men dera lewat para ulama su'u. Dalam sebuah hadis yang bersumber dari Anas bin Malik, kita bisa mengenal siapa ulama su'u. "Kebinasaan bagi umatku datang dari ulama su'u (jahat), mereka menjadikan ilmu se bagai barang dagangan yang dijual kepada para penguasa mereka untuk mendapat keuntungan bagi diri mereka sendiri.

Allah tidak akan memberi keuntungan dalam per niagaan mereka." (HR al-Hakim). Kita yang bukan dai dan ulama, dituntut untuk menjadi 'lelaki-lelaki dari ujung kota' yang mengingatkan kepada para pendusta seruan Allah SWT. Dengan menjadi pengingat itu, kita boleh jadi berharap Allah SWT akan mengampuni dosa kita dan mengangkat derajat kita. Wallahu a'lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement