Rabu 09 Jan 2019 05:35 WIB

Lelaki dari Ujung Koa

Dia berangkat untuk mengingatkan kaumnya tentang tiga utusan Tuhan yang didustakan.

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Hijrah
Foto:

Menurut KH Ali Mustafa Yaqub, Habib berusaha menolong para dai dari ancaman penyiksaan dan pembunuhan. Dia menasihati kaumnya agar mengikuti ajakan (dak wah) para dai. Lantas, Habib mengatakan, ikutilah orang-orang yang dalam berdakwah tidak meminta imbalan karena mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah SWT (QS Yasin: 21).

Dalam tafsir Al-Misbah, Prof Quraish Shihab menjelaskan, penduduk negeri itu sangat geram mendengar nasihat Habib. Me reka pun melemparnya dengan batu hingga gugur sebagai syahid. Ketika itu, da tanglah malaikat menyambut ruhnya sambil ber kata, "Masuklah ke surga." Menjawab sambutan malaikat, Habib lan tas menga takan, "… alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui apa yang menyebab kan Tuhan ku mengampuni aku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan."

Selain mengandung nilai sejarah, ada banyak hikmah yang bisa kita petik dari kisah Alquran di atas. Diantaranya persiapan mental dalam menjawab tantangan dalam berdakwah.

Para nabi atau dalam be berapa riwayat disebutkan utusan Nabi Isa itu menghadapi kaumnya yang menyembah berhala untuk beralih menyembah Allah SWT. Saat kaumnya meragukan mereka merupakan utusan Allah, mereka de ngan percaya diri menjawab, "Tuhan kami mengetahui bahwa kami adalah utus anutusan kepada kamu dan tugas kami tidak lain kecuali penyampaian dengan jelas."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement