Sabtu 29 Dec 2018 09:00 WIB

Kiai Ma'ruf Hadiri Istighatsah untuk Korban Tsunami

'Tidak ada hubungan dengan politik, Kiai Ma'ruf cuma ngasih tausiyah,' kata KH Hamdi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Ulama dan tokoh kharismatik Banten Abuya KH Muhtadi Dimyati saat memimpin shalat ghaib di Halaman Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12) pagi.
Foto: Republika/Muhyiddin
Ulama dan tokoh kharismatik Banten Abuya KH Muhtadi Dimyati saat memimpin shalat ghaib di Halaman Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma'ruf Amin menghadiri kegiatan shalat ghaib dan istighatsah doa bersama di Halaman Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12) pagi. 

Berdasarkan pantuan Republika.co.id, Kiai Ma'ruf tiba di lokasi acara sekitar pukul 07.45 WIB. Calon Wakil Presiden nomor urut 01 ini datang dengan mengenderai mobil Alphard hitam berpelat B 5 MRF.

Acara ini juga dihadiri ulama Banten, yang di antaranya adalah ulama kharismatik sekaligus Mustasyar PBNU Abuya KH Muhtadi Dimyati. Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu) KH TB. Hamdi Maa'ni mengatakan, Kiai Ma'ruf diundang dalam acara ini untuk memberikan tausiyah. 

"Karena Kiai Ma'ruf sebagai Mustasyar PBNU juga, tokoh Banten, setelah istighosah kita minta memberikan tausiyah," ujar KH. Hamdi saat di sela-sela acara, Sabtu (29/12). 

Menurut Kiai Hamdi, kegiatan ini akan dihadiri sekitar 3.000 jamaah dari Pandeglang dan dari beberapa wilayah Banten lainnya. Namun, dia menegaskan, kegiatan tersebut tidak ada kaitannya dengan politik, melainkan murni untuk mendoakan korban tsunami Selat Sunda.

"Tidak ada hubungan dengan politik, Kiai Ma'ruf cuma ngasih tausiyah 20 sampai 30 menit," tegasnya. 

Dia menambahkan, kegiatan doa bersama itu dilaksanakan bekerja sama dengan Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Pandeglang bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang. Dia berharap, dengan digelarnya doa bersama ini, segala amal perbuatan korban tsunami diterima di sisi Allah.

Sementara, untuk korban yang masih hidup, diberikan kesabaran dan ketabahan oleh Allah SWT. "Melalui ini, kita berharap Allah SWT menghindarkan musibah yang terjadi di Banten khususnya, dan seluruh wilayah Indonesia pada umumnya," kata Ketua Umum MUI Pandeglang ini. 

Selain menggelar doa bersama, Kiai Hamdi sebelumnya juga sudah turun langsung ke lokasi untuk menangani para korban bencana tsunami Selat Sunda. Tidak hanya memberi bantuan materi, kata dia, MUI juga ikut memberikan konseling kepada para korban di pengungsian agar tabah menghadapi musibah yang ada.

"MUI Pandeglang memberi konseling keagamaan kepada para korban hidup yang mengungsi. Misalnya tadi malam di Desa Tembing, di Carita. Hampir 1.000 orang pengungsi kita beri konseling," kata Kiai Hamdi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement