Jumat 21 Dec 2018 17:24 WIB

Pesantren di Kab Bandung Didorong Cetak 1 Juta Hafiz

Sudah banyak lembaga-lembaga tahfiz Alquran yang mewisuda santrinya di Kab Bandung.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Membaca Alquran
Foto: corbis.com
Membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung  mendorong agar pesantren-pesantren dan madrasah di 31 kecamatan yang ada bisa mencetak banyak penghafal (Hafiz) Alquran. Pihaknya menargetkan 1 juta penghafal Alquran bisa lahir sejak diawal kepemimpinan Bupati Bandung, Dadang M Naser.

"Hafiz Alquran disini bukan hanya hafal sampai 30 juz tapi bisa satu juz atau dua juz," ujar Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan kepada wartawan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (21/12).

Ia menuturkan, saat ini sudah banyak lembaga-lembaga tahfiz Alquran yang mewisuda santrinya di beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung. Diharapkan dengan jumlah masyarakat yang berusia remaja hingga 1 juta orang maka target tersebut bisa terealisasi.

Menurutnya, keberadaan Badan Amil Zakat Kabupaten Bandung diharapkan juga bisa berkontribusi untuk membiayai kegiatan keagamaan. Sehingga mereka para pencetak penghafal Alquran bisa maksimal untuk fokus menghafal.

Dirinya menambahkan, saat ini sudah terdapat beberapa sekolah menengah pertama yang mensyaratkan anak yang akan mendaftar lancar membaca Alquran. Dengan bentuk pengakuannya berupa sertifikat.

Sementara itu pengasuh Pondok Quran, KH Herry Saparjan mengungkapkan Pondok Quran yang berada di Cilengkrang merupakan salah satu pencetak hafiz Alquran. Pondok yang didirikan pada 2010 ini memiliki program beasiswa gratis untuk santri menghafal 30 juz Alquran.

"Program ini yang dilakukan pondok untuk mencetak generasi Quran, Hafiz Quran dan mengajarkan umat mencintai Alquran," ujar dia.

Dirinya mengungkapkan para santri yang menghafal Alquran tidak hanya dibekali agar bisa menghafal Alquran. Akan tetapi diberikan juga pendidikan tentang perilaku yang berdasarkan Alquran dan mempunyai jiwa yang kuat dalam berdakwah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement