Sabtu 15 Dec 2018 11:21 WIB

Cara Menuntut Ilmu

Pertama, yakni meluruskan niat.

Rep: A Syalabi Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Anak belajar (ilustrasi)
Foto:

"… Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah utus aku dengannya la yaknya hujan lebat yang memba sahi tanah. Ada tanah subur yang dapat menyirami air sehingga me num buhkan tetumbuhan dan rerum putan. Ada pula tanah kering yang dapat menampung air sehingga Allah memberikan manfaat kepada manu sia dengannya. Mereka bisa minum, mengambil air, dan bercocok tanam. Sementara, sebagiannya lagi mengenai tanah yang tandus dan gersang.

(Yang pertama) itulah perumpamaan orang yang mendalami agama Allah. Ia dapat meng ambil manfaat dari hidayah yang aku diutus oleh Allah dengan membawanya. Sehingga, ia berilmu lalu mengajarkannya. Se dang kan (yang kedua ialah) perum pamaan orang yang tidak peduli dengannya dan tidak menerima hidayah Allah yang aku diutus dengannya." (HR al- Bukhari).

Penuntut ilmu pun mesti menjaga keikhlas an dan menepikan maksiat. Ikhlas menentukan kadar pahala yang didapat. Seorang yang ber niat ibadah, tetapi hampa keikhlasan da lam ji wa nya, maka sirnalah pahala yang didamba kan. Tidak heran Rasulullah SAW tegas di da lam salah satu hadis. "Siapa pun yang menuntut ilmu demi membodohi orang, men debat ulama, atau mencari popularitas dan pengikut semata, maka tempatnya adalah di neraka." (HR at-Tirmidzi).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement