Senin 10 Dec 2018 03:05 WIB

Baznas Microfinance Desa Majukan Usaha Mikro Bojongrangkas

BMD Bojongrangkas telah menyalurkan pembiayaan Rp 700 juta lebih.

Para pelaku usaha mikro di Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, mendapatkan pembiayaan dan pembinaan dari Baznas Microfinance Desa (BMD).
Foto: Dok Baznas
Para pelaku usaha mikro di Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, mendapatkan pembiayaan dan pembinaan dari Baznas Microfinance Desa (BMD).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  BMD Bojongrangkas merupakan salah satu keuangan mikro yang diinisiasi Baznas melalui Baznas  Microfinance (BMFi). Sejak diluncurkan  pada 27 Juli 2018, Baznas  Microfinance Desa (BMD) Bojongrangkas terus berselancar untuk membangkitkan ekonomi pelaku usaha mikro di Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat,  dan sekitarnya. 

“Hingga saat ini lebih dari 370 pelaku usaha mikro yang telah mendapat manfaat pembiayaan dari BMD, dengan total pembiayaan mencapai Rp 700,425 juta,” kata Direktur Baznas  Microfinance, Noor Aziz kepada Republika.co.id pekan  lalu.

Ia menambahkan, skema yang digunakan adalah hybrid, yaitu percampuran antara dana infaq dan zakat. Dalam hal ini, dana infaq merupakan dana yang digunakan untuk membiayai modal kerja dan bergulir, yaitu pembiayaan yang harus dikembalikan oleh mitra kepada BMD sesuai jumlah dana yang diterima. 

photo
Baznas Microfinance Desa (BMD) menjadi solusi bagi para pelaku usaha mikro di Bojongrangkas, Bogor, Jawa Barat, untuk mengembangkan usaha mereka.

Adapun dana zakat digunakan untuk membiayai modal investasi, yaitu pembiayaan modal untuk memperkuat sarana usaha (produksi/distribusi) maupun aset yang merupakan hak mereka sebagai penerima zakat. “Oleh karena itulah, BMD merupakan keuangan mikro non profit,” kata Aziz.

Jika dilihat dari jumlah, pembiayaan yang dilakukan oleh BMD Bojongrangkas memang belum seberapa jika dibandingkan dengan lembaga keuangan mikro lain, apalagi dengan perbankan. “Namun, satu hal yang lebih prinsip adalah bahwa keberadaan BMD memberikan harapan baru bagi para pelaku usaha mikro di wilayah tersebut, terutama dari sisi kemudahan akses dan penguatan kembali modal sosial.  Dan memang demikianlah, salah satu kelemahan usaha mikro adalah keterbatasan akses, baik permodalan, pemasaran, teknologi maupun bahan baku,” paparnya. 

Aziz mengemukakan, kehadiran BMD setidaknya dapat menemani dan membersamai  dalam derap langkah mereka sehingga sumbatan-sumbatan akses sedikit demi sedikit dapat dibuka dan dibangun jalannya. Begitu pula, BMD juga membantu untuk terus memperkuat modal sosial melalui kelompok-kelompok yang sudah ada maupun yang dibentuk melalui program ini. “Sebagai catatan, bahwa jumlah 370-an penerima manfaat diatas terbagi dalam kelompok-kelompok, dan masing-masing kelompok rata-rata berjumlah 7-10 orang,” tuturnya. 

Dengan cara itulah, kehadiran BMD diharapkan dapat meminimalisasikan rente yang banyak menggerus dan bahkan menyumbat perkembangan usaha mikro. “BMD diharapkan menjadi alternatif keuangan mikro sehingga geliat para pelaku usaha mikro di wilayah kerja BMD dapat tumbuh dan berkembang serta berkah,” ujarnya. 

Terkat hal tersebut,  selain permodalan, BMD juga memfasilitasi peningkatan kapasitas melalui pelatihan-pelatihan. Pada bulan sebelumnya misalnya,   BMD Bojongrangkas telah  melakukan pelatihan kewirausahaan bagi para pelaku usaha mikro, sebagai bagian dari penguatan kapasitas mereka. “Ada 3 (tiga) seri pelatihan yang akan dikembangkan melalui BMD sebagai bagian dari pendampingan pelaku usaha mikro untuk terus tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.  

Lebih dari itu, pada pertengahan bulan Desember 2018 ini juga akan dilakukan workshop untuk kemitraan yang rencananya akan mengundang Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bogor, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, praktisi web marketing, dan tim pasarhalal.com Baznas. 

Semua usaha di atas, kata Aziz, dilakukan  untuk meningkatkan akses dan kapasitas para pelaku usaha mikro baik dari sisi permodalan, sumber daya manusia, maupun teknologi. Di samping itu juga untuk memperkuat akses pemasaran atas produk-produk mereka.  “Maka, geliat pelaku usaha mikro di wilayah kerja BMD Bojongrangkas kini terus berderap,” papar Noor Aziz. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement