REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Quran terus senantiasa mengajak masyarakat untuk mengingat Allah dalam segala kondisi. Salah satu langkah yang dilakukan dengan membentuk program kajian 'Dzikir Munajat' setiap bulannya.
Direktur Eksekutif PPPA Daarul Quran Ustaz Tarmizi Ashidiq mengatakan, program ini dibentuk sejak dua tahun lalu. Di mana kecenderungannya, kata dia, jamaah yang mengikuti kajian ini adalah melakukan konsultasi atau konseling oleh para ustaz di bawah bimbingan Daarul Quran.
“Kebanyakan mereka yang datang memiliki masalah bisnis, rumah tangga dan hutang. Ada juga mengikuti tausiyah dari Ustaz Yusuf Mansur,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (9/12).
Menurut Tarmizi, jamaah yang datang ke kajian ini berasal dari para donator Daarul Quran dan wali santri. “Jamaah dan donator berkumpul di pesantren datang bada Magrib atau Isya, lalu salat berjamaah bersama santri nanti dzikir lalu ada tausyiah dari Yusuf Mansur waktu Subuh dan Dhuha, lalu biasanya jam 07.00 ada konseling atau konsultasi,” ucapnya.
Kajian ini memiliki beberapa agenda antara lain Kajian Dhuha Bersama, Mabit, Belajar Tahsin dan Tahfizh dan Konseling dengan Asatidz Daarul Quran. Kajian ini tidak dipungut biaya dan diperuntukkan umum.
“Kami juga mengadakan di Masjid Istiqal. Kajian juga sebagai bentuk silahturahim, mengajarkan mereka untuk menghafal Alquran dan pesertanya campuran ada yang masih muda dan lansia,” ungkapnya.
Sebelumnya, kajian Dzikir Munajat telah diselenggarakan di Semarang. Acara ini menghadirkan pembicara kondang, Syeikh Ali bin Jabir. Dzikir dan muhasabah berakhir tepat saat kumandang azan Isya. Ba'da Isya, acara dilanjutkan dengan penyerahan santunan bingkisan untuk yatim (BUY) secara simbolis kepada 9 anak yatim dari Rumah Tahfidz Riyadlul Jannah. Rumah Tahfidz ini salah satu binaan PPPA Daqu Semarang.
Menurut Ichwan dari Divisi Program PPPA Daqu Semarang, acara ini diselenggarakan rutin setiap tahun, di Majelis Dhuha di Masjid Baiturrahman. Acara ini sebagai alternatif bagi warga Semarang untuk menghabiskan akhir pekan dengan suntikan energi spiritual. Kemudian, pada 2016 kajian ini juga pernah diadakan di Yogyakarta bernama Dzikir Akbar ‘Nyata Untuk Indonesia’.
Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, Maulana Kurnia Putra mengatakan, agenda tersebut dimasukkan untuk mengajak mayarakat Jogja dan sekitarnya untuk merefleksikan diri. Dalam kesempatan ini Ustad Sholihuddin Al-Hafidz menyampaikan tausyiahnya tentang ‘Alqur’an dan Ukhuwah’. Selain itu, hadir pula Ustad Kustriyanto dengan tausyiahnya terkait ‘Menjadi Manusia yang Bertanggungjawab’.