Sabtu 08 Dec 2018 07:24 WIB

Ujian di Perang Tabuk dan Takutnya Romawi

Perang Tabuk merupakan salah satu perang besar yang dijalani oleh Rasulullah SAW.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Tabuk
Foto:

Saat itu, hanya kaum munafik, orang-orang uzur, perempuan, anak-anak, dan sebagian sahabat yang tidak memiliki kendaraan yang bisa ditunggangi yang tertinggal di Madinah. Padahal, mereka sangat ingin ikut dalam pasukan itu. Melihat hal ini, Allah pun mengabadikan hal itu dengan berfirman di QS at-Taubah ayat 92, "Mereka kembali, sedangkan mata mereka bercucuran air mata ka rena sedih tidak memperoleh apa yang akan mereka infakkan."

Dalam tempo singkat, terkumpul 30 ribu pasukan kaum Muslimin. Mereka adalah para pejuang-pejuang Islam yang ingin menunjukkan kejujuran iman mereka. Bilangan tersebut adalah jumlah pasukan terbesar yang pernah ada da lam sejarah perjuangan Nabi. Sementara 40 ribu pasukan Romawi telah disiapkan dengan tambahan personel dari penguasa Bashroh Bani Ghassan. Mereka bergerak menuju perbatasan Syam dan jazirah.

Berbeda dengan perang-perang sebelumnya, Nabi SAW sengaja menampakkan rencana perang ini kepada kaum Muslimin. Padahal biasanya, apabila hendak berangkat berperang, beliau selalu menampakkan seolah-olah bukan untuk berperang. Bahkan, beliau mengajak kabilah-kabilah Arab dan orang-orang badui agar berangkat bersama beliau. Singkat cerita, Nabi dan para sahabat telah siap bertempur melawan musuh.

Namun, pasukan Romawi tak kunjung muncul. Ternyata, pasukan Romawi tidak berani berperang. Mereka berpencar di batas wilayah mereka masing-masing. Pasukan Romawi lebih senang tinggal di dalam wilayah Syam untuk berlindung di benteng-bentengnya ketika sampai kepada mereka berita tentang kekuatan pasukan Muslimin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement