Sabtu 08 Dec 2018 07:24 WIB

Ujian di Perang Tabuk dan Takutnya Romawi

Perang Tabuk merupakan salah satu perang besar yang dijalani oleh Rasulullah SAW.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Tabuk
Foto:

Perjalanan pasukan kaum Muslimin menuju Tabuk memakan waktu hingga 20 hari. Medan yang mereka tempuh sangat sulit. Selain keterbatasan bahan makanan, mereka harus menghadapi panasnya gurun pasir. Perang ini bahkan di juluki "Pasukan Jaisyul Usrah" yang artinya pasukan yang dalam keadaan sulit. Ke adaan para sahabat sedan susah membuat seekor unta harus dikendarai oleh sepuluh orang sahabat secara ber gantian.

Sesampainya di Tabuk, Rasulullah SAW berdiri di hadapan pasukan dan me nyampaikan pidato yang penuh sema ngat. Jihad prajurit semakin membara. Pada perang ini, sebelumnya Rasulullah telah menganjurkan para sahabat untuk berinfak karena jarak yang akan ditempuh agak jauh.

Dalam perang ini, Abu Bakar ra mengorbankan seluruh harta nya. Umar ra juga telah mengorbankan setengah hartanya. Begitu pun dengan Utsman ra yang mengorbankan perlengkapan perang untuk sepertiga pasukan. Beserta sahabat lainnya, menginfakkan lebih dari kemampuan mereka.

Kondisi saat itu sangat genting dan mencekam. Musim panas pun mendera. Kebun-kebun kurma di Madinah mulai ranum dan siap dipanen. Ujian keimanan bagi Nabi dan sahabat serta pengikutnya terjadi di sini. Di mana saat panen merupakan saat-saat yang nyaman untuk ber istirahat dan bersantai di rumah. Sebagi an besar mata pencaharian penduduk Madinah pun bergantung pada panen kurma ini.

Nabi menggerakkan seluruh kaum Muslimin untuk turut serta dalam perang besar melawan kaum kuffar. Sungguh men jadi perkara teramat berat bagi orang-orang yang di hatinya terdapat penyakit kemunafikan untuk turut serta dalam perang tersebut. Inilah ujian untuk menyeleksi siapakah yang betul-betul beriman dan siapakah yang "bermainmain" dengan keimanannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement