Kamis 06 Dec 2018 20:32 WIB

Ilmuwan Islam Pelajari Teknik Pertanian Romawi dan Persia

Banyak leksikografer, ahli geografi, dan dokter Arab yang menulis tentang tanaman.

Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karena orang-orang Arab tidak tahu banyak tentang pertanian, mereka mempelajari teknik pertanian pada Roma, Nabatia, dan Persia. Mereka juga menerjemahkan karya-karya ilmu botani orang-orang Roma, Nabatia, dan Persia ke dalam bahasa Arab.

Banyak leksikografer, ahli geografi, wisatawan, dan dokter Arab yang menulis tentang tanaman. Salah satunya adalah Abu Sa'id 'Abd al-Malik al-lbn Quraib Asma'i. Dia adalah penduduk asli Basrah dan datang ke Baghdad pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid, penguasa Dinasti Abbasiyah.

Asma'i lahir pada 739 M dan meninggal pada 831 M. Asma’i merupakan penulis sejumlah karya tentang tanaman dan pepohonan. Dalam pengantar bukunya, Asma’i memberikan pengetahuan umum tentang tanaman.

Pertama, ia menyebutkan berbagai jenis tanah yang memiliki kondisi yang berbeda dalam kemampuan budidaya dan vegetasi. Ia juga menjelaskan tentang pengklasifikasian tanaman, memberikan contoh untuk masing-masing kelas, dan menjelaskan tanaman-tanaman yang tumbuh di dataran dan gurun. Dia menyebut 230 tanaman.

Leksikografer lainnya yang menulis tentang tanaman adalah Ahmad Ibn Da'ud Ibnu Wanand yang dijuluki al-Dinawari. Al-Dinawari merupakan ahli botani, astronom yang banyak menyusun sejumlah karya.

Dalam bukunya tentang tanaman, al-Dinawari menjelaskan, tanaman yang dapat dijadikan obat herbal. Ahli Botani lainnya, al-Biruni, membuat pengamatan pada tanaman. Dia menemukan bahwa bunga memiliki 3, 4, 5, 6 atau 18 kelopak, tidak pernah 7 atau 9.

Ahli botani lainnya, Mãsarjwaih, seorang dokter keturunan Yahudi Suriah yang menyusun sifat-sifat obat beserta efek sampingnya. Dia hidup pada masa Khalifah Umar Ibnu Abdul Aziz, pemimpin yang disegani dari Dinasti Umayyah.

Ia menerjemahkan beberapa karya Yunani ke dalam bahasa Arab. Dia juga menerjemahkan buku tentang obat karya Galen, seorang dokter legendaris dari Yunani.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement