Kamis 06 Dec 2018 20:02 WIB

Wajah Pertanian di Semenanjung Arabia

Peternakan pun mulai berkembang di Arab Saudi.

Kebun kurma di Madinah, Arab Saudi
Foto: ROL/Sadly Rachman
Kebun kurma di Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan pemerintah tersebut mengubah setiap aspek pertanian di Semenanjung Arabia khususnya di negara Arab Saudi. Infrastruktur yang mendukung pertanian modern, seperti jalan, listrik, perumahan, pelayanan sosial mulai dibangun. Pembangunan irigasi, reklamasi tanah, dan pembagian tanah dimulai.

Tidak hanya itu, penyediaan bibit, anakan, herbisida, pupuk, pelatihan dan pengawasan dalam metode pertanian modern, serta subsidi pertanian mulai dilakukan. Meskipun upaya-upaya tersebut dilakukan, Arab Saudi masih mengimpor sebagian besar makanan.

Peternakan pun mulai berkembang di Arab Saudi. Peternakan unggas, misalnya, memproduksi sekitar 150 juta telur per tahun. Peternakan unggas di Arab Saudi dilakukan dalam ruangan yang benar-benar terlindung dari terik matahari. Unggas diberi makan berupa  konsentrat. Ternyata, jenis peternakan seperti ini yang sangat cocok dengan kondisi cuaca di Arab Saudi.

Peternakan sapi pun mulai berkembang di Arab Saudi. Penggembalaan ternak di Arab Saudi ada di sekitar Gurun Nafd Besar karena di sana ada lahan stepa yang luas dan cocok untuk gembala ternak. Di Riyadh, susu segar yang telah dipasteurisasi dari ternak sapi domestik mulai dijual untuk pertama kalinya.

Baca: Pertanian di Padang Tandus Arabia

Susu tersebut berasal dari enam peternakan dekat Riyadh dan daerah Qasim, wilayah yang disebut-sebut ideal untuk peternakan sapi perah intensif. ''Kami mengamati seluruh Timur Tengah dan memutuskan Arab Saudi paling cocok untuk sistem kami,'' kata Cahal Magee of Masstock, koordinator peternakan di Arab Saudi.

Seperti ayam, peternakan sapi pun terletak dalam lingkungan terkontrol, tempat limbah mereka yang jatuh ke lantai masuk ke dalam tangki bawah tanah yang kemudian disalurkan untuk menyuburkan ladang terdekat, tempat pakan ternak sapi ditanam.

Agar bebas dari stres karena suhu yang bervariasi, sapi berada di dalam ruangan. Fakta bahwa pakan harus ditanam di pasir tidak mengganggu asalkan masih ada air, kata Magee. ''Kami benar-benar berkomitmen untuk keberhasilan peternakan sapi perah di Arab Saudi.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement