Rabu 05 Dec 2018 22:32 WIB

Orang Gila yang Sebenarnya

Saat ini, tampaknya banyak orang yang masuk dalam kategori tersebut.

Ilustrasi orang gila
Foto:

Paradigma materialistik adalah menganggap bahwa segala sesuatu baru ada kalau berwujud secara materi sehingga manusia pun dianggap manusia hanya sebatas tubuh. Dari paradigma materialistik ini, kemudian memunculkan paradigma atau sikap sekularistik, yaitu suatu pandangan hidup yang memahami bahwa kehidupan hanya sebatas kehadiran tubuh di bumi ini. Paradigma sekularistik kemudian melahirkan paradigma atau sifat hedonistik.

Adapun paradigma spiritualistik adalah memahami sesuatu tidak hanya sebatas kehadiran tubuh di bumi, namun manusia adalah makhluk spiritual atau manusia ruhaniah. Akan ada kehidupan selain di bumi sekarang ini.

Paradigma materialistik melahirkan paradigma sekularistik dan sikap hidup yang hedonistik. Paradigma spiritualistik harus ditinggalkan karena ukuran kebahagiaan bagi pemilik paradigma materalistik dan paradigma turunannya adalah kenikmatan tubuh atau jasmani yang harus dirasakan sekarang, saat masih hidup di bumi ini.

Sebagian besar mereka mengetahui adanya akhirat, tetapi hal itu tidak menjadi kesadaran yang melekat dalam diri mereka. Mereka terpesona dengan kehidupan di dunia seakan-akan kehidupan hanya kini, di sini, di bumi. Mereka menjadi orang-orang yang lalai (ghaflah) akan akhirat.

Konsekuensinya, kejarlah semua yang diinginkan sekarang juga, di sini juga. Raih dan miliki, dapatkan dan ambil. Kuasai sekarang juga, di sini juga. Mumpung masih di bumi. Tak pelak, orang pun berlomba-lomba mencari kenikmatan jasmaniah dan akhirnya menjadi rakus.

Selain orang-orang tersebut menjadi rakus, sebagian mereka juga menjadi stres: dilanda kecemasan atau kegalauan (anxiety). Mereka merasa kesepian. Melihat keadaan ini, mungkinkah orang akan mencapai kebahagiaan?

 

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement