Ali juga menyampaikan, saat ini LPMQ masih membuat dan mengembangkan web untuk database Manuskrip Alquran Nusantara. Web tersebut akan menampilkan foto-foto manuskrip Alquran dari Nusantara. Web juga akan dilengkapi dengan penjelasan yang menjelaskan tentang tahun pembuatan manuskrip Alquran, jenis kertas yang digunakan, asal manuskrip dan lain sebagainya.
Sebelumnya, LPMQ Balitbang-Diklat Kemenag melakukan soft launching Database Manuskrip Alquran Nusantara. Database tersebut diberi nama Southeast Asian Mushaf. Kepala LPMQ, Muchlis M Hanafi mengatakan, peluncuran Database Manuskrip Alquran Nusantara yang diinisiasi peneliti LPMQ merupakan terobosan positif dan informatif. Database itu akan memudahkan para peneliti dan pengkaji untuk meneliti dan mengkaji manuskrip Alquran Nusantara dari berbagai daerah.
"Penulisan manuskrip Alquran masa lalu sesungguhnya sudah cukup maju karena pada manuskrip yang ditemukan peneliti di beberapa bagiannya ada yang mencantumkan beberapa bagian dari ulumul Quran, seperti catatan tentang qira'at, hitungan ayat, bahkan hitungan jumlah huruf dalam Alquran," kata Muchlis.