Sebagai contoh, Ali menjelaskan, mushaf Alquran dari Bugis sekarang ditemukan di Bima, Sumbawa, Bali dan tempat-tempat lainnya yang pernah dijajaki masyarakat Bugis pada masa lampau. Orang-orang Bugis banyak yang tinggal di pesisir di berbagai daerah. Manuskrip Alquran juga banyak ditemukan di daerah pesisir yang ditempati masyarakat Bugis.
Manuskrip Alquran asal Bugis juga ditemukan di daerah Riau. Seperti diketahui, banyak orang Bugis yang datang ke Riau pada masa lalu. Jadi manuskrip Alquran ini bisa menjadi sumber sejarah masyarakat Muslim di Nusantara.
Ali menyampaikan, berdasarkan manuskrip Alquran yang sudah diteliti, peradaban masyarakat Muslim di Nusantara sudah maju. "Sejak abad ke 18, orang-orang Bugis sudah menyalin (membuat mushaf Alquran) dengan beragam qira'at, dalam Alquran-Alquran dari Bugis, qira'at dicatat di samping kanan dan kiri lembaran mushaf," ujarnya.
Ia menyampaikan, sekarang mencetak Alquran hanya mencantumkan satu macam qira'at. Di Arab Saudi juga hanya mencetak satu qira'at saja. Tetapi beberapa mushaf dari Bugis ada yang mencantumkan beragam qira'at yang berbeda. Hal ini menggambarkan masyarakat Muslim di masa lalu sudah terbiasa dengan perbedaan.