REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa Reuni 212 secara berangsur meninggalkan lokasi-lokasi yang menjadi tempat perhelatan kegiatan tersebut yang salah satunya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (2/12). Rangkaian kegiatan Reuni 212 diisi dengan kegiatan shalat tahajud, shalat Subuh berjamaah dilanjutkan dengan kegiatan lain sampai selesai sekitar pukul 13.00 WIB.
Berdasarkan pengamatan, massa mulai keluar lokasi kegiatan silaturahim itu menuju stasiun dan halte bus terdekat. Beberapa dari mereka beranjak sebelum waktu Shalat Dhuhur sementara lainnya menunggu menunaikan ibadah terlebih dahulu.
Sebagian lagi menuju titik parkir bus tombongan. Terdapat juga jamaah yang menuju lokasi jemput kendaraan online. Di lain pihak, terdapat juga jamaah yang menuju kendaraan pribadinya yang telah diparkir di area dekat Istiqlal, baik mobil ataupun sepeda motor.
Seiring dengan pergerakan, jalan raya di sekitar Istiqlal padat oleh kendaraan dan massa yang mulai bergerak keluar dari lokasi Reuni 212. Sementara itu, sebagian jamaah sebelum beranjak dari Istiqlal mereka melakukan swafoto terlebih dahulu.
Beberapa dari mereka berfoto mengenakan identitas-identitas atribut bendera, topi dan asesoris lainnya yang bertuliskan kalimat tauhid. Untuk massa yang berasal jauh dari Jakarta, mereka menyempatkan shalat gabungan ringkas (jamak-qashar) di Istiqlal sebelum beranjak.
Alumni 212 beristirahat di masjid Istiqlal
Sementara lainnya, memilih untuk beristirahat di Istiqlal terlebih dahulu untuk menunggu situasi agar lebih lenggang kemudian pulang. Mereka tampak tiduran dan berbincang memenuhi areal dalam dan selasar masjid.
Salah satu peserta aksi, Khoiron memilih istirahat di Istiqlal karena sudah lelah. Ia ingin mengumpulkan tenaga lebih dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah menggunakan transportasi umum.
"Capek juga dari subuh saya disana (Monas). Ini mau langsung pulang juga lihat kereta penuh. Ya sudah istirahat disini dulu aja sambil nunggu shalat (zuhur)," katanya pada Republika.
Khoiron masih perlu menempuh perjalanan satu hingga dua jam untuk tiba di rumahnya di Bekasi. Ia dan keluarganya membawa bekal sehingga bisa langsung santap siang.
"Ini saya sudah siapin makanan dari rumah, kan takut repot nanti carinya di sana," ujarnya.
Peserta lainnya, Yana, menyampaikan hal serupa. Teriknya matahari membuat pria berusia 50 tahun itu mesti memilih pulang lebih dulu dibanding peserta aksi lainnya.
Ia merasa fisiknya tak lagi kuat berlama-lama di lapangan Monas pada siang hari. "Panas banget tadi. Saya pulang duluan saja, mampir kesini dulu (istiqlal) biar bisa tiduran sekalian shalat," ucapnya.