REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW masih terus menggema di masing-masing daerah. Tapi, bukan debutnya yang mesti dibanggakan oleh setiap insan manusia, melainkan bagaimana seorang manusia kekasih Allah SWT itu memiliki banyak prestasi yang mesti diteladani setiap umat manusia.
"Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin dunia yang terbesar sepanjang sejarah," kata Habib A Rahman AlHabsyi lewat catatan Hikmah Rahmani yang diterima Republika.co.id, Kamis (29/11).
Habib Rahman guru tetap di Masjid Al Mubarokah Menteng Dalam Jakarta Pusat mengatakan, mengapa Nabi Muhammad SAW disebut sebagai pemimpin terbesar sepanjang sejarah? Ini karena Beliau hanya dalam waktu 23 tahun dan dengan biaya kurang dari satu persen biaya yang dipergunakan untuk revolusi Perancis dan dengan korban kurang dari seribu orang telah menghasilkan tiga karya besar.
"Beliau telah menghasilkan tiga karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin yang manapun di seluruh dunia sejak Nabi Adam AS sampai sekarang," katanya.
Tiga karya besar tersebut adalah menegakkan kalimat tauhid. Nabi Besar Muhammad SAW telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semula memercayai Tuhan sebanyak 360 berpaham politeisme menjadi bangsa yang memiliki keyakinan tauhid mutlak atau monoteisme absolut.
Karya kedua adalah membuat kesatuan umat. Nabi Besar Muhammad SAW telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semua selalu melakukan permusuhan dan peperangan antarsuku dan antarkabilah, kini telah menjadi bangsa yang bersatu padu dalam ikatan keimanan dalam naungan agama Islam.
Karya ketiga adalah kesatuan pemerintahan. Nabi Muhammad SAW, kata Habib Rahman, juga telah berhasil membimbing bangsa Arab yang selamanya belum pernah memiliki pemerintahan sendiri yang merdeka dan berdaulat. Ini karena bangsa Arab adalah bangsa yang selalu dijajah oleh Persia dan Romawi, menjadi bangsa yang mampu mendirikan negara kesatuan yang terbentang luas mulai dari Benua Afrika sampai Asia.
"Semua kesuksesan tersebut tidak terlepas dari keunggulan agama Islam yang berpadu dengan akhlak sang Nabi nan mulia," katanya.
Habib Rahman berharap, semoga setiap penyelenggaraan Maulid dapat menjadi spirit setiap umatnya untuk menjaga tiga karya besar Nabi Muhammad itu. "Yaa Rasulullah.... Sungguh engkau panutan dan cinta kami. Bergembira dengan diutusnya Sang Rasul adalah bukti cinta dan kasihmu," ujarnya.