REPUBLIKA.CO.ID, CIBUBUR -- Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama DKI Jakarta Saiful Mujab mengajak Kepala Madrasah dan guru-guru untuk mengubah metode pembelajaran lebih modern dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. "Kita sudah masuk di era revolusi industri 4.0, setelah revolusi oleh mesin uap, listrik dan komputer kini kita masuk dalam revolusi disruptif," ujarnya dalam acara Ngobrol Pendidikan Islam di Perkemahan Pramuka Madrasah DKI Jakarta, Kamis (29/11).
Saiful mengatakan, sudah sepatutnya tenaga kependidikan mengubah metode pendidikan sesuai dengan teknologi yang berkembang saat ini. Guru-guru bisa memanfaatkan internet dengan maksimal tidak hanya sekadar untuk ujian yang saat ini seluruhnya sudah berbasis komputer.
Selain itu Saiful juga ingin agar hasil ujian peserta didik dapat bersaing dengan sekolah umum. Artinya, tidak hanya sukses pelaksanaan Ujian Nasional juga, tetapi madrasah harus bisa membuat target untuk sukses mendapat hasil yang baik.
"Saat ini sekolah umum tak hanya unggul dalam prestasi tetapi juga pembentukan karakter Islami juga sudah mencontoh madrasah sebagai ciri khas, seperti busana Muslim dan tadarus Alquran," jelas dia.
Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu madrasah, DKI Jakarta akan memaksimalkan sarana dan prasarana. Saat ini madrasah negeri sedang mengembangkan perpustakaan digital untuk siswa dan tenaga pendidik.
Tak hanya dalam metode pembelajaran, dalam aktivitas pembelajaran peserta didik pun perlu ada peningkatan. Seperti unjuk keterampilan acara perkemahan kemarin, sebaiknya tak hanya pentas tari yang dimunculkan tetapi juga kreatifitas dan seni ciri khas madrasah dan nilai-nilai Islam.