Rabu 28 Nov 2018 02:19 WIB

Empat Pesan untuk Penerus Dahnil di Pemuda Muhammadiyah

Muktamar merupakan momentum mempererat konsolidasi kader.

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Muktamar Pemuda Muhammadiyah
Foto: Fernan Rahadi / Republika
Muktamar Pemuda Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah periode (1998-2002) Imam Addaruqutni berharap Muktamar Pemuda Muhammadiyah menjadi momentum soliditas kader Pemuda Muhammadiyah menghadapi tantangan kedepan.

Beberapa poin yang penting dimiliki Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah pascalengsernya Dahnil Anzar Simanjuntak, menurut dia, adalah karakter ketua yang berintegritas. 

Sosok berintegritas ini menurut dia, penting untuk menjaga nama baik organisasi sekaligus nama besar induk organisasi Muhammadiyah. "Sosok berintegritas dan memegang prinsip ideliasme sangat dibutuhkan calon ketua Pemuda Muhammadiyah saat ini. Sebab ia akan menjalankan kaderisasi para pemuda Muhammadiyah, sekaligus nama baik organisasi Muhammadiyah," kata Imam kepada wartawan, Selasa (27/11).

Poin kedua yang penting menurut dia, calon ketum PP Pemuda Muhammadiyah mampu melangsungkan perkaderan anak-anak muda Muhammadiyah secara baik. Mampu menghadirkan kader kader muda yang mengisi kebutuhan organisasi Muhammadiyah, sekaligus mengintensifkan kader muda Muhammadiyah di berbagai ruang-ruang kebangsaan.

"Yang ditekankan adalah bukan sekadar politik praktis yang cenderung pragmatis, tapi lebih pada politik kebangsaan," kata mantan ketua Majelis Hikmah PP Mumammadiyah ini.

Poin ketiga adalah calon ketum PP Pemuda Muhammadiyah kedepan, jangan hanya tampil sendiri 'one man Show'. Imam menilai selama ini ada PP Pemuda Muhammadiyah selalu menunjukkan figur sentral ketua umum. Sedangkan pengurus PP Pemuda Muhammadiyah yang lain tidak dimunculkan ke ruang publik.

"Harusnya ketua dan pimpinan itu kolektif kolegial, harus menyertakan semua dan sebanyak-banyaknya peran kader Pemuda Muhammmadiyah. Bukan sekadar memunculkan figur sentral," tutur dia.

Dan terakhir menurut Imam, kerja-kerja Pemuda Muhammadiyah harus tetap mengedepankan solusi persoalan-persoalan kebangsaan. Bukan sekadar pendekatan politik praktis yang cenderung menjebak kader-kader muda Muhammadiyah pada pilihan pragmatisme politik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement