REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin memimpin doa bersama untuk guru-guru di Indonesia, termasuk tenaga pendidik yang menjadi korban bencana alam di beberapa daerah.
"Mari berdoa untuk para guru yang telah gugur mendahului. Semoga diampuni segala salah dan khilaf, serta pahalanya diterima Allah SWT," ujarnya di sela acara Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Berprestasi 2018 di Surabaya, Ahad malam.
Ia mengaku saat ini bangsa Indonesia masih dalam suasana berduka akibat peristiwa gempa bumi di Lombok, kemudian di Palu, Donggala, Sigi, serta beberapa daerah lain yang tertimpa bencana, bahkan tidak sedikit guru menjadi korbannya.
Kementerian Agama, kata dia, telah membentuk tim tanggap darurat berupa satuan tugas khusus untuk meringankan beban guru-guru di daerah bencana.
Berdasarkan catatannya, terdapat 456 guru maupun tenaga pendidik di Lombok, Nusa Tenggara Barat mengungsi, lalu di Sulawesi Tengah ada 1.426 guru menjadi korban, yang sebagian besar harus kehilangan harta, bahkan meninggal dunia.
Hasil laporan Satgas Kemenag, hingga pekan lalu terkumpul dana Rp17,6 miliar yang disumbangkan untuk korban bencana di Lombok dan Rp 14,5 miliar yang diperuntukkan bagi korban di Sulawesi Tengah.
"Sebagian besar ASN di Kemenag menyumbangkan hartanya, termasuk guru-guru. Ini yang membuat saya ikut bangga karena ikatan tak hanya sebagai saudara, tapi sesama manusia terasa sangat kental. Inilah modal kekuatan sehingga guru-guru memang tidak sendirian," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, menteri yang juga politikus asal PPP itu, menyatakan bersyukur bisa hadir di tengah-tengah ribuan tenaga pendidik di lingkungan Kementerian Agama se-Tanah Air, sekaligus mengucapkan selamat dan terima kasihnya kepada guru.
"Selamat kepada para guru, selamat Hari Guru Nasional. Selaku Menteri Agama mewakili seluruh jajaran Kemenag, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada guru yang telah memberikan kontribusi serta sumbangsih luar biasa bagi Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kementerian Agana RI memberikan penghargaan kepada 55 guru madrasah berprestasi dari seluruh Indonesia yang merupakan bentuk perhatian dan bagian dari pembinaan guru-guru.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa penghargaan tahun ini bagian dari upaya pemerintah memotivasi dan membina para guru di seluruh Indonesia.
"Selain mata pelajaran, selama ini kami menekankan agar guru madrasah selalu menambahkan nilai-nilai toleransi dan cinta dalam materi pendidikan," katanya.