Jumat 23 Nov 2018 22:15 WIB

MUI Sebar Dai di Papua

tugas utama dai tersebut adalah menyebarkan Islam moderat (wasathiyah) di Papua.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama  Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis saat memberikan sambutan dalam pembukaan  Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MUI di Raja Ampat, Papua Barat, Kamis  (22/11) malam.
Foto: dok. Istimewa
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MUI di Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (22/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluncurkan program Indonesia Berkhidmat dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MUI pada Kamis (22/11) malam di Raja Ampat, Papua Barat. Program itu ditandai dengan pelepasan dai.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI KH Cholil Nafis mengatakan dai tersebut akan disebar ke sejumlah wilayah di Papua. "Program Indonesia berkhidmat angkatan pertama akan meluncurkan sembilan dai," kata dia.

Dia mengatakan tugas utama dai tersebut adalah menyebarkan Islam moderat (wasathiyah) dan melayani masyarakat di seluruh bumi Papua. Menurut dia, sedikitnya ada tiga tugas yang harus dilakukan dai tersebut. Pertama himayah atau perlindungan umat, kedua riayah atau bimbingan umat dan taqwiyah atau penguatan umat.

Kiai Cholil mengatakan himayah umat ditujukan untuk menjaga masyarakat dari aliran sesat dan paham radikalisme terorisme. Riayah umat adalah bimbingan umat dalam memahami ajaran agama, mulai mengaji Al Quran sampai masalah kematian.

Sedangkan taqwiyah umat, kata dia, adalah untuk pemberdayaan umat dalam merefleksikan keumatan dan kebangsaan untuk menjaga dan merawat keutuhan NKRI.

Terkait teknis Indonesia Berkhidmat, Kiai Cholil mengatakan kesembilan dai tersebut akan berada di Papua selama setahun dan akan diperpanjang jika masih diperlukan atau akan ditambah dengan dai yang lain.

"Kami akan koordinasi dan komunikasi dengan MUI Provinsi Papua Barat," demikian Cholil Nafis

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement