Kamis 22 Nov 2018 20:24 WIB

MUI Luncurkan Program Penyebaran Dai Wasathiyah di Papua

Ada sembilan dai untuk angkatan pertama yang ditempatkan di beberapa daerah di Papua.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama  Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis saat memberikan sambutan dalam pembukaan  Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MUI di Raja Ampat, Papua Barat, Kamis  (22/11) malam.
Foto: dok. Istimewa
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MUI di Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (22/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT -- Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis memberikan sambutan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MUI di Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (22/11) malam. Dalam Rakernas tersebut, MUI meluncurkan program unggulan melalui Komisi Dakwah untuk penyebaran dai Islam Wasathiyah di bumi Papua yang diberi nama “MUI Berkhidmah”.

"Ada sembilan dai untuk angkatan pertama yang akan ditempatkan di beberapa Kabupaten/Kota se-Papua," ujar KH Cholil kepada Republika.co.id melalui keterangan tertulisnya, Kamis (22/11).

Dia mengatakan, tugas utama para dai tersebut adalah menyebarkan Islam Wasathiyah dan melayani keagamaan di seluruh bumi Papua. Menurut dia, setidaknya ada tiga tugas yang harus dilakukan dai tersebut. "Ada tiga tugasnya adalah pertama himayah atau perlindungan umat, kedua ri’ayah atau bimbingan umat dan taqwiyah atau pemberdayaan umat," ucap Kiai Cholil.

Dia menjelaskan, himayah umat ditujukan untuk menjaga masyarakat dari aliran sesat dan paham radikalisme terorisme. Ri’ayah ummah adalah bimbingan umat dalam memahami ajaran agama, mulai mengaji Alquran sampai masalah kematian. Sedangkan taqwiyah ummah adalah untuk pemberdayaan umat dalam merefleksikan keumatan dan kebangsaan.

"Sembilan dai tersebut akan berkhidmah kepada umat di bumi Papua selama setahun dan akan diperpanjang jika dirasa masih diperlukan atau akan ditambah dengan dai yang lain," kata Pimpinan Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement