Selasa 20 Nov 2018 19:50 WIB

Menag Malaysia Ingatkan Muslim tak Lakukan Diskriminasi

Islam merupakan agama yang memiliki nilai-nilai yang universal.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Andi Nur Aminah
Muslimah Malaysia (ilustrasi).
Foto: asiapacific.anu.edu.au
Muslimah Malaysia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Menteri Agama Malaysia Datuk Mujahid Yusof Rawa mengingatkan Muslim untuk tidak melakukan diskriminasi. Islam merupakan agama yang memiliki nilai-nilai yang universal, berkeadilan dan kebaikan juga tak hanya Muslim tetapi juga umat lain. "Islam melarang segala bentuk diskriminasi berdasarkan keyakinan, keturunan atau perbedaan," ujar dia dilansir di Malaymail.com, Selasa (20/11).

Isu ini meningkat karena adanya hubungan memanas antara etnis konservatif Melayu dan minoritas karena pemerintah berusaha untuk mengakui Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD). Mereka yang menentang perjanjian itu sebagian besar adalah masyarakat lokal yang berpihak pada Umno dan Islamis PAS. ICERD bagi mereka merupakan alasan agar non-Muslim menghapus keistimewaan politik dan ekonomi Melayu.

Namun pemerintah membantah, termasuk Mujahid yang mengatakan isu ICERD diangkat justru merupakan alasan bagi lawan politiknya untuk memicu konflik rasial. Bagi dia, kebijakan ini sejalan dengan maqasid syariah yakni ajaran Islam yang menjaga pluralisme sosial. "Administrasi negara harus didasarkan pada Alquran dan sunnah tanpa meninggalkan aturan-aturan kunci seperti maqasid syariah," katanya.

Dalam konteks multiras, pemerintahan harus didasarkan pada maqasid syariah. Bahwa keadilan harus untuk semua tanpa pengecualian. “Semua orang akan berhasil di bawah sistem ini. Itulah yang kami sebut rahmatan lil alamin," jelas dia.

Rahmatan lil alamin secara harfiah diterjemahkan keberkahan untuk semua orang, yang mengacu pada Islam sebagai agama universal. Sering dikutip oleh progresif untuk mempertahankan kebijakan kesejahteraan berbasis manfaat.

Mujahid mendesak orang Melayu untuk menampilkan kehidupan yang patut dicontoh dan menghindari tindakan yang mengasingkan non-Muslim. Sebagai umat Islam, sudah seharusnya mengedepankan kesopanan dan kesantunan. Mengasingkan mereka hanya akan menjadi cerminan buruk bagi Islam. “Itu adalah dakwah yang benar dan halus,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement