Kamis 15 Nov 2018 07:07 WIB

Belajar tentang Kesabaran dari Ummu Dahdah

Ummu Dahdah meletakkan Allah dan Rasul-Nya sebagai tujuan utama.

Pohon kurma
Foto:

Abu Dahdah berlalu dari hadapan Rasulullah SAW. Ia bertemu dengan Ummu Dahdah dan anak-anaknya yang sedang berkeliling kebun kurma. Seperti tercantum dalam buku 150 Perempuan Shalihah, Abu Dahdah menyampaikan apa yang baru saja ia alami bersama Rasulullah SAW melalui sebuah syair.

Ummu Dahdah adalah sosok istri yang sangat paham tentang meletakkan agama Allah di atas kepentingan diri dan keluarga. Maka, ia tak banyak protes kala Abu Dahdah menyedekahkan dua kebunnya.

Ummu Dahdah RA berkata, "Semoga perniagaanmu mendatangkan keuntungan. Dan mudah-mudahan Allah memberkati apa yang engkau belanjakan di jalan-Nya."

Menyadari hasil kebun itu telah dijadikan pinjaman kepada Allah SWT, Ummu Dahdan menghampiri anaknya yang tengah makan kurma. Ia mengeluarkan kurma-kurma itu dari mulut mereka, lalu menuntun anak-anaknya keluar dari kebun itu.

Melihat kejadian itu, Rasulullah SAW bersabda, "Betapa banyak pohon kurma yang besar-besar di surga untuk Abu Dahdah."

Abu Dahdah adalah orang yang rela mengorbankan jiwa, raga, dan harta benda di jalan Allah SWT. Ketika ia dan kaum Muslimin mendapatkan harta yang disebar pihak musuh dari kaum Quraisy dalam Perang Uhud, Abu Dahdah berteriak.

"Wahai kaum Anshar, lihatlah padaku, Tsabit bin Abu Dahdah. Berperanglah kalian karena Islam. Sesungguhnya Allah-lah yang menolong dan memberikan kalian kemenangan," kata dia.

Beberapa orang dari golongan Anshar bangkit menuju Abu Dahdah. Ia memimpin mereka melawan satu batalion tentara yang ganas. Para panglima mereka ialah Khalid bin Walid, Amru bin Ash, Ikramah bin Abi Jahal, dan Dharrar bin Khaththab.

Pasukan musuh rupanya menguji kekuatan kaum Muslimin. Pasukan Quraisy mengarahkan panah ke Abu Dahdah, dan panah itu tepat mengenai dia. Abu Dahdah syahid saat itu juga.

Sekali lagi, Ummu Dahdah menunjukkan betapa pemahaman yang benar soal agama ini. Ummu Dahdah meletakkan Allah dan Rasul-Nya sebagai tujuan utama. Ummu Dahdah paham, seseorang yang syahid di jalan Allah justru akan mendapatkan kemuliaan yang kekal di akhirat kelak.

Maka, ia pun hanya lirih, menyampaikan kehilangan suaminya dari dunia yang sementara ini. Saat mendengar suaminya syahid, ia hanya berkata, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun."

Ia bersabar dan menyerahkan semuanya kepada Allah yang tidak menyia-nyiakan ganjaran orang yang berbuat kebaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement