REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ummu Dahdah al-Anshariah dikenal sebagai perempuan yang mengutamakan kenikmatan kekal di akhirat daripada kenikmatan fana di dunia. Ia memiliki peran penting dalam sejarah Islam.
Ummu Dahdah masuk Islam sewaktu Mush'ab bin Umair RA datang ke Madinah. Mush'ab datang sebagai utusan Rasulullah SAW yang menyeru penduduk Madinah untuk memeluk agama Islam. Ummu Dahdah dan keluarganya mendapat kemuliaan berupa iman dan masuk agama Islam.
Suaminya, Abu Dahdah bin Tsabit bin Dahdah atau Dahdah bin Na'im bin Ghanam bin Iyas, adalah pemimpin kaum Anshar. Ia adalah sahabat yang mulia. Abu Dahdah merupakan pejuang Islam dan pengikut Rasulullah SAW. Ia menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan.
Abu Dahdah memiliki sebidang tanah yang airnya dan buahnya melimpah. Ketika turun ayat Alquran, "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak." (QS Al-Baqarah: 245). Ia bertanya kepada Rasulullah SAW, "Aku jadikan ayah dan ibuku tebusan untukmu, ya Rasulullah. Apakah Allah meminta pinjaman kepada kita, sedangkan Allah tidak membutuhkan sama sekali?"
Rasulullah menjawab, "Ya, dan akan memasukkan kalian ke dalam surga dengan pinjaman tersebut."
Dia kembali bertanya, "Apakah jika aku memberikan pinjaman kepada Allah SWT, Dia akan menjamin aku dan putriku, Dahdah, masuk surga?"
Rasulullah menjawab lagi, "Ya, benar."
Abu Dahdah lalu meminta Rasulullah SAW mengulurkan tangannya dan berkata, "Aku mempunyai dua buah kebun yang berada di tempat yang rendah dan satu lagi berada di tempat yang tinggi. Aku tidak memiliki harta lain selain dua buah kebun itu, aku menjadikannya pinjaman untuk Allah SWT."
Rasulullah bersabda, "Jadikan satu kebun saja untuk Allah, satu kebun lagi sebagai sumber hidup bagi anak-anakmu."
Abu Dahdah menyanggah, "Aku bersaksi kepadamu, wahai Rasulullah. Aku menjadikan kebaikan dua buah kebun ini untuk Allah. Dan pagar kebun ini sepanjang enam ratus pohon kurma."
Rasulullah akhirnya menjawab, "Baiklah. Allah akan membalasmu dengan surga."