REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Yusuf Mansur
Masyarakat sangat akrab dengan melon, semangka, dan mangga. Ketiga buah itu sangat mudah dijumpai, enak dibuat jus, dan harganya terjangkau. Buah-buahan ini sekarang bisa ditanam tanpa tanah, di pot. Semua rumah bisa punya tanaman ini, supaya tak harus beli.
Cara menanam buah-buahan di pot ini bagaimana? Tulisan ini bukan untuk mengajarkan cara menanamnya. Saya hanya memberi inspirasi bahwa di setiap rumah sangat bisa punya tanaman melon, semangka, dan mangga meski tidak ada pekarangannya. Cukup di pot, dirawat yang benar. Insya Allah bisa berbuah.
Kalau sudah berbuah, bisa dibagikan kepada tetangga, jamaah di masjid, kawan-kawan kantor. Bisa juga dikiloin, lalu dijual sambil berolahraga akhir pekan. Lumayan, sehat, dan menambah duit.
Saya mengajak kawan-kawan semua yang sudah akrab dengan buah ini untuk membayangkan sedikit melon masak, semangka masak, mangga masak, dan dari varietas yang bagusnya. Ranum buahnya, bagus warnanya, wangi aromanya, sedap rasanya. Dan, yang segar, airnya banyak.
Saat Anda memotong dan mengupasnya jadi bagian kecil-kecil, ada tetesan air buahnya yang jatuh. Bila memotongnya di atas keramik putih maka ada tetesan air warna hijau untuk melon, merah untuk semangka, dan kuning untuk mangga. Bila Anda tidak hati-hati dan memakai baju putih, tetesan itu bisa jadi noda di baju Anda. Minimal membasahi pisau dan tangan. Bisa, ya, Anda bayangkan?
Untuk mereka yang masih mencintai harta haram dan mereka yang menyenangi harta halal, saya suka bercerita ke anak-anak santri di Pesantren Daarul Qur’an, juga anak-anak saya, keluarga saya tentang pohon dan buah zaqqum. Ini bertujuan agar saya dan mereka hanya mencari yang halal dan hidup hanya dengan yang halal.
Di dalam surah al-Waqiah disebutkan, “La-akiluna min syajaratin min zaqqum (pasti mereka akan memakan buah zaqqum). Fama-li-una minhal buthun (maka akan penuh perutmu dengan buahnya). Fasyaribuna ‘alaihi minal hamim (setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas). Fasyaribuna syurbal him (maka kamu minum seperti unta yang kehausan). Hadza nuzuluhum yaumaddin (sebagai hidangan untuk mereka di hari pembalasan).” (QS al-Waqiah: 52-56).
Lalu, adalah hadis Rasulullah, “Law anna qithratan minazzaqum qatharat/quthirat fi darid-dunya lafsadat ‘ala ahlid-dunya ma’ayisyahum (jikalau setetes dari buah zaqqum menetes atau diteteskan di dunia, maka rusaklah seluruh kehidupan dunia).” (HR An-Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Sekarang bayangkan, jika setetes saja dari zaqqum jatuh ke dunia maka dunia ini akan hancur. Bagaimana jika kita memakan buahnya dan meminum airnya? Masya Allah. Sungguh, saya sudah membawa Anda akan buah melon, semangka, mangga, yang bila kita kupas kulitnya, potong buahnya, tentu ada air yang menetes. Maka, inilah permisalannya.
Semoga hati dan pikiran saya bisa memahami, kemudian menginsyafi. Semoga kita semua hanya mencari dan makan yang halal supaya tidak dihidangkan Zaqqum di neraka nanti. Tulisan mendatang kita bahas sedikit tentang apa dan sifat pohon zaqqum itu. Insya Allah. Wallahu a’lam.